Turki-Israel-300x150.jpg" alt="" width="300" height="150" />Istanbul, MINA – Israel menginstruksikan kedutaan besarnya di Turki untuk menghentikan misi diplomasitik dan menutup kantor kedutaan dan konsulat di seluruh negara negara tersebut.
Kementerian Luar Negeri meminta penutupan Kedutaan Besar Israel dan konsulat di Seluruh Turki karena takut akan serangan balasan akibat demonstrasi di Al-Quds dan tindakan pembatasan Israel di Masjid Al-Aqsha.
Penutupan tersebut terjadi setelah dua orang Yordania terbunuh di Kedutaan Besar Israel di Amman dalam bentrokan yang menyebabkan patugas keamanan terluka pada hari Ahad (23/7). Demikian MEMO memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Direktorat Keamanan Umum Kerajaan Yordania mengatakan dalam sebuah pernyataan, sebelum penembakan tersebut warga Yordania telah memasuki gedung apartemen untuk pekerjaan pertukangan.
Baca Juga: Pesawat Tempur AS Serang Provinsi Amran Yaman
Namun, tidak dijelaskan apa yang memicu penembakan tersebut.
Direktorat mengatakan, awalnya tiga orang terluka dalam insiden tersebut, kemudian dua orang warga Yordania meninggal.
Menurut situs berita Hala Akhbar, salah satu warga Yordania yang tewas adalah seorang dokter di tempat kejadian. Dilaporkan pula bahwa Kedutaan Israel dalam kondisi “tidak aman”.
Kementerian Luar Negeri Israel belum berkomentar terkait serangan itu.
Baca Juga: Houthi: Kami Akan Lanjutkan Serangan Jika Israel Tarik Kesepakatan
Insiden tersebut terjadi pada saat ketegangan meningkat antara Israel dan dunia Muslim mengenai gerbang pemindai logam yang dipasang otoritas Israel di kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds.
Raja Yordania adalah penjaga Al-Aqsha. Pada hari Jumat, ribuan warga Yordania melakukan demonstrasi anti-Israel di ibu kota Amman. (T/P3/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pertama Kali Serangan Israel Targetkan Pasukan Keamanan Suriah, Tiga Tewas