Al-Quds, MINA – Pasukan Pendudukan Zionis Israel pada Jumat (20/6) kembali menutup seluruh gerbang menuju kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem (Al-Quds) yang diduduki, membatasi jamaah dan melarang umat Islam Palestina melaksanakan shalat Jumat untuk pekan kedua berturut-turut.
Menurut Kegubernuran Yerusalem milik palestina/">Otoritas Palestina, pasukan Israel menutup semua pintu masuk masjid, termasuk Gerbang Hitta dan Gerbang Rantai, usai hanya mengizinkan sejumlah kecil jamaah masuk. Pasukan dikerahkan dalam jumlah besar di gerbang dan area sekitarnya, seperti dilansir Kantor Berita Palestina, WAFA.
“Pasukan Israel juga menghentikan jamaah di Gerbang Herodes (Bab al-Sahira), menghalangi akses mereka ke Kota Tua dan kompleks Al-Aqsa sebelum waktu salat dimulai,” media tersebut melaporkan.
Sejak 13 Juni, otoritas Israel memberlakukan pembatasan ketat terhadap akses ke Al-Aqsa. Masjid ditutup total selama enam hari berturut-turut, sebelum kebijakan Zionis “sistem masuk yang diatur” diberlakukan mulai Rabu lalu.
Baca Juga: Viral Video Tentara Israel Pesta Ulang Tahun di Rumah Palestina Usai Usir Penghuninya
Pemerintah daerah menyebut hanya 450 jamaah yang diizinkan masuk untuk shalat zuhur pada Kamis melalui Gerbang Hitta, kemudian langsung ditutup kembali usai shalat.
“Pegawai Wakaf Islam hanya diizinkan masuk melalui Gerbang Hitta dan Rantai dengan pengawasan ketat. Sebaliknya, otoritas Israel membuka Gerbang Maroko untuk memungkinkan pemukim Yahudi masuk dan menjelajahi kompleks,” tambah media tersebut.
Terkait ini, Kegubernuran Yerusalem menyatakan bahwa tindakan ini merupakan “eskalasi berbahaya” yang bertujuan mengubah status quo historis dan hukum Masjid Al-Aqsa. Kegubernuran menyebut Israel memanfaatkan konflik regional untuk menjalankan rencana perubahan karakter tempat suci tersebut.
Pembatasan ini juga melumpuhkan kehidupan sehari-hari di yerusalem/">Kota Tua Yerusalem, di mana hanya penduduk dengan kartu identitas lokal yang diizinkan masuk. Sementara itu, sinagoga dan pasar Yahudi tetap dibuka seperti biasa, mencerminkan ketimpangan dalam akses dan mobilitas di bawah penutupan saat ini.[]
Baca Juga: Hamas: Israel Jadikan Lokasi Distribusi Bantuan Perangkap Kematian Massal
Mi’raj News Agency (MINA)