Al-Khalil, Hebron, MINA – Otoritas Pendudukan Israel pada Rabu (19/9) menutup Masjid Ibrahimi di kota Al-Khalil, Hebron, selatan Tepi Barat.
Pasukan militer Israel melarang masuk jamaah Muslim guna memungkinkan para pemukim ekstrimis Yahudi dapat merayakan Hari Raya Yom Kippur di lingkungan situs suci Islam.
Menurut Ketua Dewan Pengurus Masjid Ibrahimi Syaikh Hafdhi Abu Snaina, Otoritas Israel juga akan menutup Masjid Ibrahimi bagi Muslim pada Selasa dan Rabu pekan depan untuk memungkinkan para pemukim ilegal ekstrimis merayakan Hari Raya Yahudi Sukkot.
Masjid Ibrahimi akan ditutup untuk acara Hari Raya Yahudi lainnya pada 27 Oktober, demikian PIC melaporkannya.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Masjid bersejarah tempat Nabi Ibrahim dan keluarganya itu telah ditutup untuk perayaan Hari Raya Yahudi Yom Kippur hari Ahad lalu.
Masjid Ibrahimi berada di jantung Kota Hebron, Al-Khalil Ar-Rahman (julukan nabi Ibrahim), di tengah kampung-kampung bersejarah yang dibangun bangsa Arab Kan’an. Masjid itu membawa warisan peninggalan Nabi Ibrahim, Nabi Ishak, Nabi Ya’qub, dan Nabi Yusuf.
Setelah berdiri selama lebih dari 2000 tahun, bangunan Masjid Ibrahimi adalah salah satu yang tertua di dunia yang masih kokoh, serta telah bertahan dari gempa bumi di wilayah tersebut.
Saat ini, otoritas pendudukan Israel memberlakukan penjagaan keamanan yang ketat di sekitar masjid dan menutup pos pemeriksaan militer antara masjid dan lingkungan kota tua. Mereka juga baru-baru ini melarang adzan untuk menunaikan ibadah sholat wajib. Sedikitnya 645 kali didokumentasikan saat adzan dilarang selama 2017, dengan 53 kali di bulan Desember 2017.(T/R01/RS3)
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
Mi’raj News Agency (MINA)