Hebron, MINA – Israel kembali menutup Masjid Ibrahimi di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki, bagi jamaah Muslim demi mengizinkan para pemukim ilegal merayakan hari raya Yahudi Sukkot, Ahad (20/10).
“Situs tersebut akan tetap ditutup hingga Selasa,” kata Ghassan al-Rajabi, Direktur Jenderal Wakaf Palestina di Hebron, kepada Anadolu.
Ia menyebut penutupan Masjid tersebut sebagai “bagian dari pembagian temporal dan spasial” oleh Israel.
Rajabi mengatakan, para pemukim ilegal Israel secara permanen menempati lebih dari dua pertiga kompleks masjid untuk melaksanakan ritual keagamaan mereka.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
“Ini adalah upaya untuk memaksakan realitas baru yang memungkinkan para pemukim untuk hadir di sana secara permanen, sambil merampas hak-hak beragama umat Muslim,” tambahnya.
Masjid Ibrahimi terletak di kota tua Hebron di Tepi Barat selatan, yang berada di bawah kendali Israel. Sekitar 400 pemukim ilegal tinggal di sana, dijaga oleh sekitar 1.500 tentara Israel.
Kompleks Masjid Ibrahimi di Hebron yang dihormati oleh umat Muslim dan Yahudi diyakini sebagai tempat pemakaman para nabi, yaitu Ibrahim, Ishak, dan Yakub.
Setelah pembantaian 29 jamaah Palestina di dalam masjid pada tahun 1994 oleh seorang pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, otoritas Israel membagi kompleks masjid tersebut antara jamaah Muslim dan Yahudi. []
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)