Yerusalem, MINA – Israel menutup wilayah yang dikelola Palestina di Tepi Barat pada Rabu (18/3) untuk membatasi penyebaran virus corona, setelah berkordinasi dengan Otoritas Palestina, kata seorang pejabat.
“Mulai hari ini diadakan penutupan di Tepi Barat,” kata Yotam Shefer, yang mengepalai Departemen Iinternasional COGAT, badan militer Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa keputusan telah dibuat setelah berkoordinasi dengan pemerintah Otoritas Palestina yang berkedudukan di Ramallah.
Shefer mengatakan, perbatasan dengan Jalur Gaza telah ditutup dalam beberapa hari terakhir dan akan tetap demikian, demikian Times of Israel melaporkan.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Sementara Pemerintah Otoritas Palestina (PA) mengumumkan pada Selasa malam, sebanyak 70.000 warga Palestina di Tepi Barat dengan izin untuk bekerja di Israel, yang menyeberang bolak-balik setiap hari, sekarang memiliki waktu tiga hari untuk masuk secara permanen selama satu hingga dua bulan ke depan atau tetap berada di Tepi Barat.
Shefer menambahkan, warga Palestina yang bekerja di permukiman Israel di Tepi Barat masih akan diizinkan untuk menyeberang setiap hari.
Israel telah memberlakukan pembatasan keras pada warga negaranya untuk memperlambat penyebaran virus corona.
Orang-orang telah diperintahkan untuk tinggal di rumah kecuali pergi membeli makanan atau obat-obatan, mencari perawatan medis atau bepergian ke tempat kerja di mana tidak lebih dari 10 orang hadir.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Sejauh ini, 427 warga Israel dan 44 warga Palestina telah terinfeksi, tetapi belum ada kematian yang tercatat. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel