Gaza, MINA – Israel menyatakan memberlakukan penutupan di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang terkepung mulai hari Selasa hingga Rabu (19/9) malam untuk perayaan hari raya Yahudi Yom Kippur.
“Perbatasan Jalur Gaza akan ditutup, hanya sebagian yang diizinkan untuk kasus kemanusiaan dan layanan medis,” kata pernyataan otoritas Israel.
Pos-pos pemeriksaan Israel yang memungkinkan masuk ke Israel dari Tepi Barat juga akan ditutup. Demikian Maan News Agency melaporkan.
Hari raya Yahudi Yom Kippur, juga dikenal sebagai Hari Penebusan, salah satu hari raya paling sakral dalam Yudaisme, yang dimulai saat matahari terbenam Selasa dan berakhir saat matahari terbenam pada hari Rabu.
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza
Selain itu Israel juga akan memaksakan penutupan di Tepi Barat dan Jalur Gaza pada hari raya Yahudi Sukkot yang akan datang, juga dikenal sebagai Hari Raya Pondok Daun, menutup semua penyeberangan Jalur Gaza dari hari Sabtu 22 September tengah malam hingga Senin 1 Oktober.
Israel secara teratur memberlakukan penutupan di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk hari libur Yahudi. Namun, festival selama sepekan seperti hari raya Sukkot biasanya hanya melakukan penutupan pada akhir liburan yang berlangsung beberapa hari.
Pembatas terhadap gerakan orang Palestina dilakukan oleh otoritas Israel selama hari libur Yahudi untuk tujuan keamanan yang dituduhkan, disertai dengan peningkatan ketegangan di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsha.
Pembatasan Israel atas penutupan di wilayah Palestina sangat mempengaruhi mata pencaharian orang-orang Palestina yang bergantung pada Israel, atau permukiman ilegalnya, untuk kesempatan kerja, perawatan medis dan alasan lainnya.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Kebijakan-kebijakan semacam itu telah dikritik keras oleh kelompok-kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) dengan hukuman kolektif. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza