Tepi Barat, 2 Muharram 1438/3 Oktober 2016 (MINA) – Militer Israel telah menutup secara keseluruhan wilayah Tepi Barat dan perbatasan Gaza, Palestina untuk merayakan hari libur Yahudi Rosh Hashanah.
Penutupan diiringi dengan pemberlakuan jam malam sejak Ahad (2/10) tengah malam hingga Selasa (4/10), seperti yang dilaporkan Anadolu yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Pos pemeriksaan antara Israel dan Tepi Barat dan Gaza juga ditutup hingga Selasa, kecuali untuk tujuan kemanusiaan,” kata seorang juru bicara militer Israel.
Juru bicara polisi Israel Micky Rosenfeld mengatakan, militer Israel juga meningkatkan keamanan di rumah-rumah ibadah dan tempat-tempat umum di Israel.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Dia mengatakan 3.500 polisi telah dikerahkan di Al-Quds, dengan titik fokus pada kota tua yang berdekatan dengan kompleks Masjid Al-Aqsha.
Selama liburan Rosh Hashanah tahun lalu yang menandai tahun baru Yahudi, pembatasan diberlakukan kepada pria usia di bawah 50 tahun untuk memasuki masjid.
Selama sebulan, liburan Yahudi yang dimulai dengan Rosh Hashanah di masa lalu juga menyebabkan ketegangan, karena banyak warga Palestina keberatan dengan meningkatnya jumlah pengunjung Yahudi ke kompleks Al-Aqsha yang dihormati oleh Muslim dan Yahudi.
Di masa lalu, pemerintah Palestina menuduh Israel mengubah status quo kebijakan yang mengatur kunjungan dan waktu beribadah di Al-Aqsa dan daerah sekitarnya bagi Muslim dan Yahudi.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Ketegangan disebabkan oleh pembatasan untuk masuk ke Al-Aqsa tahun lalu yang dilakukan Israel. Terhitung sejak Oktober tahun lalu, tingginya kekerasan setidaknya telah menewaskan 235 warga Palestina oleh pasukan Israel, sebagian besar disebabkan bentrokan atau dugaan serangan.
Pada periode yang sama, 40 orang Israel atau orang asing tewas dalam serangan yang dilakukan oleh warga Palestina. (T/P004)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang