Tel Aviv, MINA – Israel mulai mengunci sebagian besar wilayah Yahudi Ultra–Ortodoks di Yerusalem pada Ahad (12/4) untuk mencoba mencegah penyebaran virus Corona dari lingkungan padat penduduk itu di mana tingkat infeksinya cukup tinggi.
Pembatasan keluar-masuk diberlakukan dengan memasang garis polisi, dan juga menghimbau menggunakan masker di tempat umum, demikian Middle East Monitor melaporkan.
Warga di Yerusalem masih dapat berbelanja dekat dengan rumah mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok. Sinagog ditutup untuk mengantisipasi infeksi penyebaran Covid-19.
Pedoman Jaga Jarak dilaksanakan untuk memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19) (physical distancing).
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Bnei Brak, sebuah kota ultra-Ortodoks yang berpenduduk 200.000 di dekat Tel Aviv, dinyatakan sebagai zona merah pada 2 April dan polisi Israel memiliki akses terbatas ke daerah tersebut.
Israel telah melaporkan 10.878 kasus virus Corona yang dikonfirmasi dan 103 kematian. Sementara pejabat Palestina mendata 268 kasus di Tepi Barat yang diduduki dan di Jalur Gaza, dengan dua kematian.
Di Tepi Barat, Menteri Keuangan Palestina Shukri Bishara mengatakan, Otoritas Palestina meminta Israel untuk membantu mengatasi kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh krisis virus Corona. (T/R3/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya