Gaza, MINA – Juru Bicara lDF (International Defence Forces) Israel, Jonathan Conricus menyatakan bahwa Israel telah melakukan agresi baru terhadap Jalur Gaza dengan nama “Guardian of the Walls”. Hal ini dikutip dari Tweet-an di laman Twitter resmi miliknya, Selasa (11/5).
“Guardian of the Walls, ini adalah nama operasi kali ini yang kami lakukan sebagai akibat serangan Hamas. Kami akan menjaga dinding-dinding, langit-langit serta mempertahankan Israel,” tulis Jonathan di Akun Twitter-nya.
Serangan baru terhadap Gaza ini dumumkan beberapa jam setelah Israel melakukan serangan udara terhadap daerah yang sudah terblokade tersebut yang menewaskan 20 orang termasuk 9 anak-anak.
Ketegangan antara Palestina dan Israel meningkat setelah pengadilan Israel memutuskan 40 warga Palestina di Syeikh Jarrah diusir dari rumahnya dan diikuti dengan serangan secara brutal terhadap Masjidil Aqsha yang merupakan Masjid Suci ketiga bagi umat Islam.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Tentara Israel menyerang kompleks Masjid tersebut pada Senin (10/5) pagi sehingga menyebabkan ratusan warga Palestina terluka.
Sebagai respon dari tindakan Israel tersebut, pejuang di Gaza meluncurkan beberapa roket ke Israel. Sayap Militer Hamas, Brigade Al-Qossam menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut dan menyatakan peringatannya, bahwa itu adalah sebuah peringatan yang dilakukan sebagai respon akibat aksi brutal Israel di Al-Quds.
Pada Senin pagi, Al-Qossam telah memberikan peringatan kepada Israel agar menarik semua pasukannya dari Komplek Masjidil Aqsa, Syeikh Jarrah, serta melepaskan semua tahanan yang ditawan selama terjadinya bentrokan.
Seketika pasukan Israel menarik diri dari masjid tersebut selama beberapa jam, tapi beberapa saat setelah Maghrib, dilaporkan mereka kembali melakukan serangan terhadap situs-situs suci tersebut.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Beberapa jam setelah serangan balasan Hamas tersebut, Israel menyerang Gaza dengan melakukan serangan udara terhadap Gaza yang diklaim telah membunuh 3 pejuang Hamas. Namun, menurut keterangan Kementerian Kesehatan Gaza, akibat serangan itu Israel telah menewaskan 27 orang, 9 di antaranya anak-anak.
Di antara yang terbunuh tersebut, ada dua orang anak-anak dari keluarga Al-Masri, Ibrahim (11) dan Marwan (7) dari Bait Hanun, Gaza bagian Utara.
“Anak-anak sedang bermain dengan sepupu mereka di depan rumah ketika seorang laki-laki dengan berkendara motor tewas akibat ditarget oleh penjajah sebnyak dua kali,” kata Yusuf Al-Masri, ayah dari kedua anak tersebut. “Anak saya Syahid, saya tidak bisa memahami alasan Israel menargetkan seseorang di tengah kerumunan warga sipil dan puluhan anak-anak yang sedang bermain,” lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz menyatakan, 80 Kilometer dari Gaza di bawah kontrol militer dalam waktu 48 jam ke depan.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Di tengah diamnya dunia internasional akibat agresi brutal Israel tersebut, seorang anggota parlemen Amerika Serikat, Ilhan Omar menyatakan bahwa serangan udara Israel yang membunuh warga sipil di Gaza adalah tindakan teroris dan Palestina pantas untuk mendapatkan perlindungan. (T/R12/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian