Nazareth, MINA – Tentara pendudukan Israel pada hari Selasa (21/11) menyatakan, sejak awal agresi darat di Jalur Gaza, ada beberapa kasus di mana tentaranya terbunuh oleh tembakan temannya sendiri.
Menurut media Ibrani, yang mengutip pernyataan tentara pendudukan, sebagian besar kasus tersebut terjadi selama pertempuran gabungan antara pasukan lapis baja dan infanteri.
“Insiden diselidiki dan pelajaran diambil darinya setiap hari,” kata pernyataan itu.
Disebutkan, sebagai bagian dari pembelajaran, diputuskan bahwa setiap kekuatan yang memasuki gedung harus menunjukkan posisinya di dalam gedung, dan tank harus lebih berhati-hati saat menembaki gedung.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Jumlah tentara Israel yang tewas sejak dimulainya Pertempuran Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober telah meningkat menjadi 390 orang.
Sementera, juru bicara “Brigade Al-Qassam”, sayap militer gerakan “Hamas”, Abu Ubaida, telah mengkonfirmasi, jumlah tentara tentara pendudukan yang tewas jauh lebih besar, daripada yang diumumkan oleh tentara pendudukan.
Abu Ubaida menurut kutipan Quds Press menyaakan, berkata entitas Israel berbohong kepada publik tentang jumlah tentara yang tewas di Jalur Gaza dan jalannya pertempuran.
Kepada orang-orang Israel, Abu Ubaida, menyampaikan, silakan perhatikan lebih banyak tentara Anda yang kembali dengan tas hitam (kematian).
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Selama 46 hari berturut-turut, tentara pendudukan Israel, dengan dukungan Amerika Serikat dan tentara bayaran, melancarkan agresi yang menghancurkan terhadap Gaza, dan pesawat-pesawatnya menargetkan bangunan, rumah tempat tinggal, rumah sakit dan sekolah, menghancurkan semuanya secara langsung meski banyak warga sipil berada di dalamnya.
Israel juga melarang pasokan air, makanan dan bahan bakar ke Jalur Gaza, yang menyebabkan kematian lebih dari 13 ribu orang dan 300 warga Palestina, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 wanita, sementara jumlah orang yang terinfeksi mencapai lebih dari 31.000 orang, 75% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Demikian menurut kantor media pemerintah di Gaza. (T/B04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian