Gaza, MINA – Militer Israel mengumumkan akan memperluas zona penangkapan ikan di Jalur Gaza dan mengizinkan impor bahan mentah untuk industri penting di daerah kantong itu mulaiSabtu (25/6).
Menurut Kantor Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah [Palestina yang diduduki] (COGAT), keputusan yang akan memungkinkan para nelayan Gaza untuk menjelajah sembilan mil laut, bukan hanya enam dan membuka Kerem Shalom (Karm Abu Salem) penyeberangan, dilakukan menyusul “situasi keamanan yang tenang pekan lalu,” MEMO melaporkan.
Juga dinyatakan bahwa “langkah-langkah sipil yang disetujui oleh eselon politik bergantung pada stabilitas yang berkelanjutan” di wilayah tersebut.
Namun, jenis produk yang diizinkan masuk ke Gaza hanya akan diperluas ketika Hamas membebaskan dua tawanan perang Israel, bersama dengan sisa-sisa dua tentara, kata laporan.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Pada awal serangan Israel terbaru di Gaza pada 11 Mei, pendudukan menutup laut sepenuhnya. Sejak akhir serangan pada 21 Mei, Israel telah membuka laut hanya sejauh enam mil laut, melumpuhkan industri perikanan.
Di bawah Persetujuan Oslo yang ditandatangani pada tahun 1993, Israel berkewajiban untuk mengizinkan penangkapan ikan hingga 20 mil laut, tetapi ini tidak pernah diizinkan oleh negara pendudukan itu.
Selain itu, angkatan laut Israel secara teratur menembaki nelayan Palestina dan menyita perahu serta alat tangkap mereka, sedemikian rupa sehingga dianggap sebagai profesi “berbahaya” oleh organisasi hak asasi manusia.
Tahun lalu, pasukan pendudukan Israel menyerang nelayan Palestina di lepas pantai Jalur Gaza setidaknya 320 kali, menurut laporan Union of Agricultural Work Committees (UAWC), 63 kali lebih banyak dari tahun sebelumnya. Israel juga menutup zona penangkapan ikan total selama 16 hari pada Agustus lalu. (T/R7/P2)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Mi’raj News Agency (MINA)