Tel Aviv, 25 Shafar 1435/28 Desember 2013 (MINA) – Israel mengumumkan rencana tiga tahun mereka untuk menarik lebih banyak orang Yahudi dari Perancis menetap di tanah pendudukan Palestina.
Menurut harian Israel, rencana itu akan didanai oleh penjajah Israel dan Perancis, lapor situs resmi Al-Qassam yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA) Ahad (29/12).
Surat kabar Israel, Maariv mengatakan, langkah tersebut akan dimulai dengan mengakui ijazah Perancis bagi para profesional medis dan konsultan pajak. Israel akan mulai melaksanakan rencana tersebut selama empat bulan pertama tahun depan untuk meningkatkan jumlah imigran Yahudi setelah sejumlah pemukim Israel bermigrasi dari Israel ke Amerika Serikat, Inggris dan Kanada selama 2013.
“Pemerintah telah memutuskan meningkatkan pendanaan untuk memfasilitasi datangnya imigran baru dari Prancis,” ungkap pejabat Israel, seperti dikutip kantor berita Gaza, Al-Ray.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Menurut pejabat Israel tersebut, lebih dari 3.000 orang Yahudi Perancis akan pindah ke Israel pada akhir tahun ini.
Migrasi Yahudi ke Palestina dimulai pada tahun 1898, ketika Kongres Zionis Pertama diselenggarakan dengan perencanaan dua tahunan ratusan pemukim Yahudi akan datang ke Palestina.
Pada Mei 1948, orang-orang Yahudi di Palestina berjumlah 649.600 orang. Pada tahun 1971, jumlah mereka sudah mencapai 2.662.000. Sementara pada tahun 1985, meningkat lagi menjadi 3.517.200 orang Yahudi, dan pada tahun 2000, populasi Yahudi sudah mencapai 5.025.010.
Pada 1948, milisi Zionis memaksa keluar sekitar 750.000 warga Palestina, 80% di antaranya dipaksa ke Tepi Barat dan Jalur Gaza, sementara warga palestina lainya melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Suriah, Yordania, Libanon, Mesir dan Irak. (T/P012/P015/P01).
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)