Tel Aviv, 24 Dzulhijjjah 1435/18 Oktober 2014 (MINA) – Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya’alon mengungkapkan rincian koordinasi politik dan keamanan antara Israel dan Mesir, mengatakan koordinasi itu mampu membatasi kemampuan Hamas untuk mempersenjatai diri.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Haaretz Israel, Ya’alon menambahkan: “Pada tahun lalu tidak satupun roket diselundupkan dari Sinai ke Gaza karena Mesir telah mulai beroperasi secara efektif. Kami dan Mesir juga menghentikan pengiriman semen ke Jalur itu jauh sebelum pertempuran, karena kami menyadari semen digunakanHamas untuk membuat terowongan.”
Para pihak Palestina dan Israel mencapai gencatan senjata jangka panjang pada 26 Agustus lalu di bawah naungan Mesir, setelah Israel melakukan serangan terbaru mereka yang berlangsung 51 hari, Middle East Monitor yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Sabtu.
Isi kesepakatan diantara menyetujui berlangsungnya gencatan senjata untuk waktu yang lama, penyeberangan perdagangan dengan Gaza dibuka, menetapkan batas waktu satu bulan untuk diskusi mengenai isu-isu lainnya.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Yang paling menonjol dari isu-isu tersebut mencakup pertukaran tahanan dan memulihkan kembali pelabuhan dan bandara Ganyaza yang kini tidak beroperasi sejak pengepungan Israel.
Ya’alon menambahkan kesepakatan baru itu akan memungkinkan warga Gaza tetap hidup. Ia mengklaim pengiriman uang dan sarana rehabilitasi sudah mulai. “Tapi mengenai pelabuhan dan bandara, Hamas bahkan tahu bahwa hal-hal ini tidak ada dalam agenda kami, juga Otoritas Palestina (PA) dan Mesir. ”
Dia meyakini komunikasi tidak langsung antara Israel dan Hamas akan berakhir dengan perjanjian gencatan senjata yang lebih rinci, dan menambahkan berkaitan dengan Tel Aviv, prinsip-prinsip yang dirumuskan pada akhir Agustus sudah cukup.
Sejak Hamas yang oleh Israel dianggap sebagai “organisasi teroris”, memenangkan pemilu legislatif Palestina pada Januari 2006, Israel telah memberlakukan blokade darat dan laut di Jalur Gaza. Blokade itu ditingkatkan setelah Hamas menguasai Gaza pada Juni 2007, dan berlanjut meskipun Hamas telah menyerahkan kepemimpinan atas Gaza pada PA setelah pemerintah rekonsiliasi Palestina dibentuk pada Juni 2014.(T/R04/P2)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan