Hebron, MINA – Tentara Israel memaksakan pembatasan perjalanan yang keras dan ketat dalam upaya untuk mengusir orang-orang Palestina di daerah Hebron Hills selatan, di Tepi Barat yang diduduki, menurut kelompok Hak Asasi Manusia (HAM), B’Tselem hari Senin (5/2).
B’Tselem mengatakan, sejak awal November 2017 pasukan pendudukan Israel telah menargetkan masyarakat Palestina di Masafer Yatta dengan pembatasan termasuk blokade jalan dan pembuatan parit yang dalam dan lebar untuk mencegah akses apapun dengan kendaraan pada beberapa jalan di daerah itu.
Pembatasan gerakan ini memaksa penduduk Palestina berjalan jauh, kadang dalam cuaca yang buruk, atau mengemudi di sepanjang rute jalan kasar yang dapat merusak mobil mereka dan tidak dapat digunakan untuk mengangkut barang massal.
“Warga di Masafer Yatta telah mengalami pelecehan yang terus-menerus oleh Israel selama beberapa dekade,” kata kelompok hak asasi Israel tersebut seperti dilaporkan MEMO yang dikutip MINA.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Pemindahan penduduk secara paksa merupakan kejahatan perang,” B’Tselem menambahkan.
Pemindahan secara paksa semacam itu dapat dikatakan telah lama terjadi, kata kelompok itu sambil menambahkan bahkan jika penghuni komunitas ini meninggalkan rumah mereka, yang dianggap sebagai kemauan mereka sendiri, karena kondisi kehidupan tak tertahankan yang diberlakukan oleh kebijakan Israel terhadap mereka. (T/B05/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka