Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL AKAN PAKSA PEMOGOK MAKAN UNTUK MAKAN

Rendi Setiawan - Selasa, 11 Agustus 2015 - 07:21 WIB

Selasa, 11 Agustus 2015 - 07:21 WIB

362 Views

(Foto: PIC)
(Foto: PIC)

(Foto: PIC)

Tel Aviv, 26 Syawal 1436/11 Agustus 2015 (MINA) – Ketua Badan Urusan Tawanan Palestina, Isa Al-Qaraqi mengatakan, pemindahan tawanan Muhammad Alan, 30, ke rumah sakit Berzalia bertujuan untuk menghentikan  mogok makannya dan menerapkan UU baru yang membolehkan memberikan asupan makanan secara paksa terhadapnya.

“Kejahatan Israel selama ini, mungkin akan diterapkan juga pada Alan yang sudah mogok makan selama 54 hari. Ia akan mengalami penyiksaan ala teroris dari para sipir penjara Israel sekaligus para dokternya. Dalam kondisi sehatpun mendapat siksaan yang berat, apalagi dalam kondisi sakit dan lemah,” katanya.

Al-Qaraqi menegaskan pasukan Zionis bertanggungjawab atas keselamatan Alan, sambil menyerukan semua pihak bergerak untuk menyelematkan nyawa Muhammad Alan, demikian The Palestinian Information Center (PIC) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Selasa.

Di pihak lain, Forum Tawanan Palestina menyebutkan, Alan mengalami penyiksaan secara paksa mulai dari awal penangkapannya. Pihak penjara mencari dokter sipil dan bersiap melakukan aksinya di salah satu rumah sakit.

Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian

Sementara kondisi Alan sangat memprihatinkan, menjelang hari ke 54 dari aksi mogok makannya, ia mengalami berbagai penyakit, diantaranya lemah penglihatan, tak mampu bergerak, muntah terus menerus berwarna hijau.

Ia kini ditahan di ruangan perawatan dengan dijaga enam sipir penjara, sementara tangan dan kakinya masih diborgol. Ia menolak pemeriksaam dokter dan hanya maminum air tanpa makanan apapun. (T/P011/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza

Rekomendasi untuk Anda