Srinagar, MINA – Seiring semakin meningkatnya isu serangan pemotongan terhadap rambut kepang wanita di wilayah Kashmir, kepolisian setempat menerapkan pembatasan di Srinagar, ibu kota wilayah lembah berwarga Muslim itu.
Pembatasan diberlakukan pada Jumat (13/10) untuk mencegah munculnya demonstrasi oleh warga yang berniat melakukan protes terhadap meningkatnya insiden serangan memotong kepang rambut oleh orang tidak dikenal.
Komisioner Divisi Kashmir Basheer Khan telah memerintahkan penutupan semua sekolah dan perguruan tinggi di wilayah lembah tersebut pada Jumat. Demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA.
Kegiatan belajar akan tetap diskors untuk hari kedua berturut-turut di Universitas Kashmir.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Sejumlah pihak perlawanan dan mahasiswa telah menyerukan demonstrasi setelah shalat Jumat.
Seorang perwira polisi mengatakan, sedikitnya 100 insiden serangan pemotongan rambut kepang telah dilaporkan dari berbagai wilayah Negara Bagian Jammu dan Kashmir, India.
Gerombolan warga di kota-kota dan desa-desa terkadang menangkap dan menghakimi orang tak berdosa yang dicurigai sebagai pelaku pemotongan kepang.
Sejauh ini, polisi telah gagal menangkap siapa pun yang benar-benar terlibat dalam insiden yang membuat takut kaum wanita India. (T/RI-1/B05)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Mi’raj News Agency (MINA)