Roma, MINA – Italia telah memberlakukan embargo senjata terhadap Israel di tengah invasi dan pemboman yang terus dilakukan oleh pendudukan di Jalur Gaza yang terkepung, dalam sebuah langkah yang menurut Roma mendahului tindakan yang belum diambil oleh negara-negara Barat lainnya.
Menurut Kantor Berita Italia, ANSA, Perdana Menteri Giorgia Meloni mengumumkan saat debat di Senat Italia bahwa, setelah invasi Israel ke Gaza pada bulan Oktober tahun lalu, “pemerintah segera menangguhkan semua lisensi ekspor baru, dan semua perjanjian yang ditandatangani setelah 7 Oktober tidak dilaksanakan”. Demikian dikutip dari MEMO, Jumat (18/10).
Menyatakan bahwa otorisasi lisensi ekspor senjata sedang “dianalisis berdasarkan kasus per kasus oleh otoritas yang kompeten di Kementerian Luar Negeri”, Perdana Menteri Italia menyatakan “kami telah memblokir semuanya”.
Meloni juga mengakui kebijakan pemerintahnya “jauh lebih ketat daripada yang diterapkan oleh mitra kami, Prancis, Jerman, dan Inggris”.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Salah satu penyebab utama embargo yang dilaporkan Italia dan pernyataan terbuka Meloni tentang hal itu adalah serangan Israel baru-baru ini terhadap pasukan penjaga perdamaian di Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL), yang mana Italia merupakan penyumbang pasukan terbesar.
Perdana Menteri Italia mengutuk serangan tersebut di Senat, dengan menyatakan “bahkan jika tidak ada korban atau kerusakan yang parah, saya pikir serangan Israel terhadap UNIFIL tidak dapat diterima”.
Pengumuman itu juga muncul setelah pemimpin oposisi Italia dari partai tersebut, Gerakan Bintang Lima, Giuseppe Conte, menyerukan embargo serta pembentukan negara Palestina dalam sebuah unggahan di Instagram. []
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Mi’raj News Agency (MINA)