SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ITALIA SELAMATKAN 1.026 IMIGRAN DI LAUT MEDITERANIA

Chamid Riyadi - Jumat, 26 Desember 2014 - 19:32 WIB

Jumat, 26 Desember 2014 - 19:32 WIB

671 Views

Foto: Press TV
Foto: Press TV

Foto: Press TV

Italia, 4 Rabi’ul Awwal 1436/26 Desember 2014 (MINA) – Pemerintah Italia mengatakan, pihaknya telah menyelamatkan total sebanyak 1.026 imigran ilegal asal Timur Tengah dan Tanduk Afrika yang berusaha mencapai Eropa selama 24 jam terakhir sebelum Natal di Laut Mediterania.

“Angkatan Laut negara melakukan berbagai operasi di Selat Sisilia dalam 24 jam terakhir untuk menyelamatkan para imigran itu yang berlayar dengan kapal-kapal yang tidak layak,” kata para pejabat Italia dalam sebuah pernyataan, Rabu (24/12), seperti dilaporkan Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Angkatan Laut juga menemukan lima mayat imigran yang tewas saat mencoba menyeberangi Selat Sisilia.

Sebuah kapal dagang Maltese membawa salah seorang pendatang yng meninggal dan kemudian dipindahkan ke kapal Etna milik Angkatan Laut Italia. Sementara imigran dari kapal motor Siprus dan dari empat kapal lainnya dipindahkan ke kapal patroli Orione.

Baca Juga: Sebanyak 18 Orang Tewas Dalam Serangan di Nigeria

“Etna menyelamatkan 363 korban, Orione menyelamatkan 440, dan kapal lain, bernama Driade, menyelamatkan 223 imigran,” kata Angkatan Laut Italia.

Badan pengungsi PBB, UNHCR menyebutkan, diperkirakan sampai sejak 1 Januari sampai awal bulan ini sekitar 3.419 imigran telah meninggal ketika mencoba  menyeberangi Laut Mediterania sehingga laut itu menjadi jalur laut paling mematikan bagi imigran.

Italia menghadapi peningkatan kedatangan imigran yang berjumlah besar – banyak dari mereka dari Timur Tengah dan Tanduk Afrika – yang berangkat memakai kapal, dengan harapan dapat mencapai Eropa.

Lampedusa adalah titik masuk utama untuk puluhan ribu imigran tidak berdokumen yang berlayar dari Afrika. Pulau ini adalah wilayah paling selatan Italia dan terletak di sekitar pertengahan laut antara Sisilia dan Tunisia.

Baca Juga: Putin Pertimbangkan Pengerahan Nuklir di Dekat Negara NATO

Selama 20 tahun terakhir, diperkirakan 17.000 hingga 20.000 imigran telah tewas di persimpangan berbahaya tersebut, terutama sekali karena hanya menggunakan kapal penangkap ikan yang kondisinya buruk dan penuh sesak atau perahu karet. (T/P010/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Kota-Kota Asia Duduki Peringkat Teratas Ibu Kota Terpanas

Rekomendasi untuk Anda

Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis. (Hamza Kyeyun/ Anadolu Agency)
Palestina
Palestina
Palestina
Amerika
Palestina
Dunia Islam