Lombardy, 21 Sya’ban 1436/8 Juni 2015 (MINA) – Presiden regional wilayah Italia utara Lombardy menolak untuk menerima lebih banyak migran ke provinsinya.
Hal itu ditunjukkan dalam komentar yang didukung oleh para pemimpin regional lainnya.
Roberto Maroni dari sayap kanan Lega Nord (Liga Utara), mengatakan ia telah menginstruksikan walikota dan pejabat lain di wilayah kerjanya, Senin (8/6), menolak menerima migran yang dialokasikan kepada mereka oleh pemerintah pusat.
Pemimpin yang paling padat wilayahnya, Maroni, mengatakan, kota yang menolak untuk mematuhi perintah akan dipotong dananya, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Giovanni Toti, presiden baru terpilih Liguria, juga di utara, mendukung sikap itu.
“Kami tidak akan menerima migran,” katanya.
Maroni juga didukung oleh Luca Zaia, presiden sayap kanan Veneto yang mengatakan, daerah yang meliputi Venesia “seperti bom yang siap meledak”.
“Ketegangan sosial yang benar-benar gila,” kata Zaia, AFP melaporkan.
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Sementara itu, Walikota Sisilia dan kota-kota selatan lainnya telah memperingatkan selama berbulan-bulan, mereka sudah kehabisan ruang untuk migran.
Ribuan orang yang diselamatkan sedang dipindahkan ke tempat penampungan di Italia tengah dan utara, sementara permintaan suaka mereka diproses di tengah kritik dari pihak anti-imigran di sana.
Kritikan itu muncul saat angkatan laut Eropa menyelamatkan hampir 6.000 migran yang mencoba melakukan perjalanan ke Eropa.
Penjaga Pantai Italia mengatakan, jumlah tersebut termasuk 2.371 yang diselamatkan pada Ahad (7/6) dari 15 kapal yang dalam kesulitan setelah berangkat dari pantai Libya bersama penyelundup.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Puluhan ribu calon migran yang melarikan diri dari perang, penindasan, dan kemiskinan, telah berusaha melakukan perjalanan di Laut Mediterania, di mana ribuan migran telah tewas tenggelam. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel