Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

I’tikaf dan Kesehatan dalam Perspektif Ilmiah dan Syar’i

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 24 menit yang lalu

24 menit yang lalu

7 Views

I'tikaf dan kesehatan (foto: ig)

I’TIKAF adalah ibadah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah, terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Secara syari, i’tikaf bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah seperti shalat, dzikir, tilawah Al-Qur’an, dan doa.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: ‘Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’, dan yang sujud.’” (Qs. Al-Baqarah: 125).

Dalam syariat Islam, i’tikaf disyariatkan bagi laki-laki dan perempuan dengan syarat harus dilakukan di masjid yang digunakan untuk shalat berjamaah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa beri’tikaf satu hari karena mengharap ridha Allah, maka Allah akan menjauhkan dirinya dari api neraka sejauh tiga parit, yang lebih jauh dari jarak antara timur dan barat.” (HR. Thabrani). Hal ini menunjukkan bahwa i’tikaf memiliki keutamaan besar dalam Islam.

Baca Juga: 10 Manfaat Timun untuk Kesehatan

I’tikaf dapat memberikan ketenangan jiwa dan mengurangi stres. Dengan menjauhkan diri dari kesibukan duniawi dan fokus beribadah, seseorang akan mendapatkan ketenangan batin yang berdampak positif pada kesehatan mental. Studi dalam psikologi menunjukkan bahwa meditasi dan fokus pada ibadah dapat mengurangi kadar kortisol, hormon penyebab stres.

Dalam kehidupan modern yang penuh distraksi, i’tikaf berfungsi sebagai bentuk “detoksifikasi mental”. Tanpa gangguan teknologi dan hiruk-pikuk dunia, seseorang dapat lebih fokus pada introspeksi diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Ini sejalan dengan penelitian yang menyatakan bahwa menyendiri dengan tujuan spiritual dapat meningkatkan fokus dan daya ingat.

I’tikaf dan Kesehatan Jantung

I’tikaf yang dipenuhi dengan dzikir dan doa memiliki dampak positif pada kesehatan jantung. Berdzikir dan beribadah dengan khusyuk dapat memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas spiritual yang menenangkan dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Kemenkes: Pendaftaran Pemeriksaan Kesehatan Gratis Capai 777 Ribu Orang

Saat i’tikaf, seseorang biasanya mengatur waktu istirahat dengan lebih baik, seperti tidur setelah shalat malam atau sebelum subuh. Pola tidur yang teratur ini membantu tubuh untuk beristirahat dengan optimal, sehingga meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi gangguan tidur seperti insomnia.

Selama i’tikaf, makanan yang dikonsumsi biasanya lebih sederhana dan sehat, seperti kurma, air zamzam, dan makanan ringan bernutrisi. Pola makan yang sederhana ini membantu tubuh dalam proses detoksifikasi alami dan mencegah gangguan pencernaan akibat pola makan berlebihan.

Meskipun i’tikaf lebih banyak diisi dengan ibadah, beberapa aktivitas seperti berjalan menuju masjid, berdiri dalam shalat, serta ruku’ dan sujud dalam shalat memiliki manfaat kesehatan. Sujud, misalnya, membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan merelaksasi tubuh, sementara berdiri lama dalam shalat membantu melatih keseimbangan tubuh.

Di masjid, lingkungan lebih bersih dan bebas polusi dibandingkan tempat umum lainnya. Udara yang lebih bersih dapat membantu kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan. Selain itu, sujud dalam shalat dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dengan memperbaiki sirkulasi oksigen dalam tubuh.

Baca Juga: 10 Manfaat Sirsak bagi Tubuh

Saat seseorang beri’tikaf dan memperbanyak ibadah dengan ikhlas, tubuh berada dalam kondisi yang lebih rileks, sehingga sistem kekebalan tubuh meningkat. Stres yang berkurang dan suasana hati yang lebih tenang berdampak langsung pada peningkatan imun tubuh.

I’tikaf juga memiliki manfaat sosial karena dapat mempererat ukhuwah Islamiyah. Bertemu dengan sesama Muslim dalam suasana ibadah menumbuhkan rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama. Ini berdampak baik pada kesehatan mental dan sosial seseorang.

Kesehatan spiritual sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan melakukan i’tikaf, seseorang memperkuat hubungan dengan Allah, yang pada akhirnya memberikan ketenangan jiwa dan kebahagiaan sejati. Sebagaimana firman Allah, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (Qs. Ar-Ra’d: 28).

Dari perspektif ilmiah dan syari, i’tikaf memberikan banyak manfaat bagi kesehatan fisik, mental, sosial, dan spiritual. Dengan mengisolasi diri dari gangguan duniawi dan fokus pada ibadah, seseorang mendapatkan ketenangan, mengurangi stres, meningkatkan imun tubuh, dan memperbaiki pola hidup. I’tikaf bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga terapi jiwa yang dapat memperbaiki keseimbangan hidup seorang Muslim.[]

Baca Juga: Manfaat Air Nabeez Bagi Kesehatan

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: 7 Manfaat Senyum untuk Kesehatan Berdasarkan Penelitian Ilmiah

Rekomendasi untuk Anda

Pemeriksaan telinga (foto: Krjogja)
MINA Health
MINA Health
MINA Health
MINA Health
MINA Health
Tausiyah
Kolom
Indonesia
Indonesia