Gaza, MINA – Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri di Gaza Iyad Al-Bozm mengatakan, sekitar 900.000 warga masih berada di wilayah Gaza Utara dan semua toko roti di wilayah tersebut telah berhenti beroperasi.
“Jumlah pusat penampungan saat ini mencapai 225 di Jalur Gaza tersebar di seluruh kegubernuran Jalur Gaza, termasuk 97 pusat penampungan di distrik Gaza dan Gaza Utara, yang dihuni oleh sekitar 311.000 pengungsi,” Al-Bazm menyatakan dalam konferensi pers, Selasa (7/11), demikian Palinfo melaporkan.
“Pusat penampungan di wilayah Gaza dan Gaza Utara disebut tidak luput dari pengeboman Israel. Sayangnya, tidak ada bantuan yang sampai ke warga dan pengungsi di Gaza dan Gaza Utara selama 32 hari,” tegas Al-Bazm.
Semua industri roti rumahan di Gaza dan Gaza Utara telah berhenti beroperasi, setelah menjadi sasaran pendudukan dan kurangnya bahan bakar dan tepung, yang mengancam bencana serius bagi kehidupan 900.000 warga Palestina.
Baca Juga: Hamas Sebut Pernyataan Trump tentang Gaza ‘Rasis’
Al-Bazm menekankan, apa yang tampak di media mengenai pembantaian dan kejahatan Israel hanya mewakili sebagian kecil dari kenyataan di lapangan. Orang-orang terpaksa meminum air yang tercemar karena pendudukan telah memutus aliran air bersih dari Gaza dan Gaza utara. (T/R4/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Ingin Ambil Alih Gaza Setelah Usir Warga Palestina