Jakarta, MINA – Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB diharapkan dapat dimanfaatkan secara lebih optimal dalam diplomasi Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak berbagai bangsa yang masih mengalami penindasan seperti Palestina dan Etnis Rohingya.
“Indonesia perlu memprioritaskan tiga hal. Pertama, upaya Kemerdekaan Palestina dan polemik atas posisi Yerusalem yang diklaim AS sebagai ibukota Isarel. Kedua, persoalan Etnis Rohingya untuk mendapatkan hak sebagai warga negara. Ketiga, upaya penanganan terorisme,” kata Anggota Komisi I DPR RI Sukamta kepada MINA di Jakarta, Senin (11/6).
Sukamta sangat mengapresiasi masuknya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk keempat kalinya.
“Terpilihnya Indonesia menunjukkan kemampuan delegasi Indonesia dalam melakukan lobi dan sekaligus wujud kepercayaan berbagai negara atas peran diplomasi Indonesia selama ini terutama dalam isu Rohingya dan Palestina yang terlihat cukup menonjol,” katanya.
Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup
Menurut Sekretaris Fraksi PKS ini posisi anggota tidak tetap DK tidak perlu menjadi pro kontra. Meski posisinya tidak sekuat anggota tetap, tetapi ini akan sangat membantu dalam mempercepat upaya diplomasi yang selama ini dilakukan.
“Indonesia melalui keanggotaan di DK PBB dapat bersuara lebih lantang dalam menyikapi persoalan Internasional,” katanya.
Ia mengharapkan Indonesia punya peran lebih kuat dalam mewujudkan perdamaian. Peran yang lebih kuat dalam diplomasi internasional ini tentu membutuhkan dukungan anggaran yang memadai, ini perlu jadi perhatian pemerintah. (L/R06/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional