Jadi Tuan Rumah Asian Games ke-18, Indonesia Ukir Sejarah Dunia

Sebuah perhelatan akbar, pesta olahraga terbesar di Asia, 2018 hari ini 18 Agustus pukul 19.00 WIB secara resmi dibuka. Even internasional ini akan melambungkan reputasi bangsa di pentas dunia dan tentunya menjadi kebanggaan seluruh rakyat .

Presiden Joko Widodo membuka perhelatan olahraga yang diikuti oleh 45 negara di Asia tersebut didampingi Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Syeikh Ahmad Al-Fahda Al-Sabah dan Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir. Hadir juga dalam pembukaan itu Perdana Menteri Republik Korea, Lee Nak-Yeon.

Asian Games 2018 mempertandingkan 40 cabang olahraga yang terbagi ke dalam 463 nomor pertandingan. Terdapat 11 ribu atlet yang akan berlaga di ajang ini. Semuanya akan berlomba untuk memperebutkan 465 medali emas.

Pembukaan Asian Games 2018 menampilkan panggung terbesar yang pernah ada dengan berat total 600 ton dan ukuran panjang 120 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 26 meter.

Pembukaan Asian Games 2018 yang diperkirakan ditonton oleh miliaran orang di seluruh dunia, dimeriahkan oleh 18 artis papan atas Indonesia seperti, Joey Alexander, Anggun, Raisa, Ariel, Tulus, Kamasean, Fatin, GAC, Putri Ayu, Rian D’Masiv, Cakra Khan, Sheryl Sheinafia, Rossa, Wizzy, Rinni Wulandari, Edo Kondologit, Maruli Tampubolon dan tidak ketinggalan artis idola masyarakat Jawa, khususnya Jawa Timur yaitu Via Vallen.

Selain para penyanyi, pertunjukan tersebut juga akan menampilkan 3.600 penari dan diiringi oleh ribuan musisi arahan Addie MS dan Ronald Steven. Patut diketahui bahwa mereka telah berlatih selama 126 hari dan menghabiskan 231.000 botol air minum serta 38.500 porsi makanan.

Upacara pembukaan Asian Games 2018 ini diperkirakan akan dihadiri lebih dari 50.000 pasang mata di stadion yang terdiri dari tamu undangan, penonton umum, atlet, ofisial, pengamanan dan wartawan.

Untuk menghindari kemacetan dan kerumunan massa Panitia Pelaksana Asian Games 2018 bekerjasama dengan Pemerintah DKI Jakarta dan Kepolisian Daerah Metro Jaya akan menutup beberapa ruas jalan yaitu Jalan Asia Afrika, Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Senayan dan Jalan Sudirman jalur ke utara. Penonton umum diharapkan datang dengan kendaraan umum, namun bagi yang membawa kendaraan pribadi, dapat memarkir kendaraannya di area Sudirman Central Business District (SCBD). Pintu masuk bagi penonton umum akan melalui pintu 5, 6 dan 7 sedangkan untuk VIP akan melalui pintu 1 dan 2.

Penunjukkan Jakarta dan Palembang Sebagai Tuan Rumah

Setelah Vietnam mengundurkan diri sebagai tuan rumah Asian Games ke-18, OCA menyatakan bahwa Indonesia, Tiongkok, dan Uni Emirat Arab adalah kandidat yang paling mungkin untuk menjadi tuan rumah. Filipina dan India juga menyatakan minat mereka menjadi tuan, tetapi India gagal mengajukan tawaran karena gagal mendapatkan audiensi dengan Perdana Menteri Narendra Modi setelah diberi batas perpanjangan waktu oleh OCA.

Indonesia dianggap sebagai favorit karena beberapa kotanya telah berulang kali menjadi tuan rumah untuk even internasional. Indonesia bersedia menjadi tempat ajang internasional Asian Games ke-18 jika dipilih.

Pada tanggal 5 Mei 2014, OCA mengunjungi beberapa kota di Indonesia yang mungkin bisa menjadi tuan rumah Asian Games, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Palembang, sementara Surabaya memutuskan untuk tidak menjadi tuan rumah Asian Games dan sebaliknya berfokus pada tuan rumah Asian Youth Games pada tahun 2021. Pada tanggal 25 Juli 2014, dalam pertemuan di Kota Kuwait, OCA menunjuk Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games XVIII dengan Palembang sebagai tuan rumah pendukung.

Jakarta dipilih karena telah dilengkapi dengan sarana olahraga, jaringan transportasi yang memadai, dan fasilitas lain seperti hotel dan penginapan untuk tamu. Penjadwalan pertandingan Asian Games, diubah dari tahun 2019 menjadi tahun 2018 karena pada tahun 2019 akan diselenggarakan pemilihan umum dan pemilihan presiden.

Pada 20 September 2014, Indonesia menandatangani kontrak menjadi tuan rumah dan selama upacara penutupan Asian Games 2014 di Incheon, Indonesia ditunjuk secara simbolis oleh OCA untuk menjadi tuan rumah Asian Games berikutnya.

Negara Peserta

Sebanyak 45 negara yang akan meramaikan perhelatan Asian Games 2018 kali ini. Mereka adalah; Afghanistan, Bahrain, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, Cina, Taiwan, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Irak, Jepang, Yordania, Kazakhstan, Kuwait, Kirgistan, Laos, Lebanon, Makau, Malaysia, Maladewa, Mongolia, Myanmar, Nepal, Korea Utara, Oman, Pakistan, Palestina, Filipina, Qatar, Arab Saudi, Singapura, Korea Selatan, Sri Lanka, Syria, Tajikistan, Thailand, Timor Leste, Turkmenistan, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, Vietnam, serta Yaman.

Palestina, meski Negara itu belum merdeka dan berdaulat, namun diizinkan mengikuti ajang bergengsi ini. Selain karena hubungan baik antara Indonesia dan Palestina, OCA juga memberi lampu hijau kepada Negara yang dijajah Israel itu untuk menjadi peserta Asian Games kali ini. Palestina menurunkan tim sepak bola putra dan voli pantai putra pada ajang ini.

Selain itu, Republik Korea (Korea Selatan/ Korsel) dan Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara/Korut) berada dalam satu bendera yaitu Korea. Indonesia mengundang kepala Negara kedua Negara untuk mengikuti pembukaan Asian Games kali ini, namun menurut informasi yang diterima MINA, Perdana Menteri Korsel dipastikan hadir, sementara Korut diwakili oleh wakil perdana menterinya Ri Ryong Nam dan wakil menteri luar negeri Choe Hui Chol.

Jumlah Atlet

Dalam keterangannya, Ketua INASGOC Erick Thohir menyebut kalau jumlah atlet yang akan berpartisipasi dalam Asian Games 2018 mencapai 11.000 orang. Angka ini menjadikan Asian Games 2018 menjadi yang terbanyak diikuti atlet sepanjang , yakni 20% lebih banyak dibandingkan saat Asian Games 2014 di Incheon Korsel.

“Data terakhir yang masuk pada kami, jumlah atlet mencapai sekitar 11 ribu orang. Jika ada tambahan dari ofisial, jumlah total peserta akan mencapai sekitar 16 ribu orang. Jumlah itu melebihi target peserta yang kami perkirakan,” kata Erick Thohir.

Sementara itu, sebagai tuan rumah, Indonesia menjadi yang terbanyak menurunkan atlet. Dalam upacara pengukuhan, Tim Indonesia berjumlah 938 atlet yang akan bertanding di 40 cabang olah raga. Mereka didukung 365 ofisial. Bila ditambah skuad manajemen, tenaga pendukung, dan pelatih, total Tim Indonesia adalah 1.383 orang.

Jika pada ajang Asian Games di Korsel empat tahun lalu Indonesia mengirim 188 atlet, kini jumlah atlet naik hampir lima kali lipat.

Dari 938 atlet kontingen Indonesia, ada sosok menarik yang akan terjun dalam kancah Asian Games 2018, yakni atlet termuda dan tertua. Mereka adalah Michael Bambang Hartono dari cabang olahraga bridge dan Aliqqa Kayyisa dari cabang olahraga skate board.

Bambang Hartono adalah pemilik perusahaan rokok kretek di Indonesia dan pernah dinobatkan sebagai orang terkaya ke-2 se-Indonesia. Dengan total kekayaan menembus Rp 229 triliun versi majalah Forbes.

Sementara itu, kontingen Indonesia yang termuda, Aliqqa Kayyisa berusia 9 tahun, masuk skuat Indonesia untuk cabang olah raga skateboard.

Skater yang masih duduk di sekolah dasar (SD) ini diandalkan untuk nomor street putri bersama skater lainnya yang juga masih berusia muda, yakni Nyimas Bunga Cinta.

Relawan

INASGOC mengalokasikan kuota sukarelawan yang bertugas sebanyak 11 ribu untuk bertugas di Jakarta dan dua ribu di Palembang. Tugas mereka untuk mendukung suksesnya acara. Selain itu, mereka juga sebagai penghubung antara lembaga.

Para sukarelawan itu akan ditempatkan ke dalam 19 departemen seperti; medis dan doping, media dan hubungan masyarakat, katering, transportasi, tiket, upacara pembukaan dan penutupan, serta arena pertandingan.

INASGOC juga memberikan pelatihan komunikasi, pelatihan kepribadian, pelatihan bidang dan budaya kepada para sukarelawan. Selain itu, panitia juga menerima para sukarelawan cadangan untuk mengantisipasi para sukarelawan yang sakit sebelum bertugas.

Relawan Asian Games 2018 melakukan berbagai tugas sebelum dan selama Asian Games berlangsung. Target kebutuhan relawan untuk Games Times sebesar 13.000 orang.

Para relawan mengenakan seragam khusus yakni tas selempang, jaket, topi, kaos berwarna merah, biru, dan kuning, serta celana panjang berwarna coklat yang dapat dilepas sebagian hingga menjadi celana pendek. Relawan juga mengenakan lencana akreditasi foto yang juga dikenakan oleh pejabat, atlet, anggota keluarga dan media yang memberi mereka akses ke tempat dan bangunan tertentu di sekitar lokasi. (A/P2/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)