Oleh : Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Artinya: “Hai orang-orang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian.” (QS Muhammad/47: 7).
Ayat ini berisi seruan Allah kepada orang-orang mukmin, jika mereka membela dan menolong agama-Nya dengan mengorbankan harta dan jiwa, niscaya Allah akan menolong mereka. Allah akan menguatkan hati dan barisan mereka dalam melaksanakan kewajiban mempertahankan agama Islam, sehingga agama Allah itu tegak dengan kokohnya.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Ayat ini diawali dengan kalimat “Yaa Ayyuhalladziina aamanu” artinya wahai orang-orang yang beriman, menunjukkan bahwa perintah Allah dalam ayat ini ditujukan kepada seluruh orang yang mengaku beriman kepada Allah.
Ayat senada disebutkan juga pada bagian lain:
وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Artinya: “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa.” (QS Al-Hajj/22: 40).
Menolong Allah atau menolong agama Allah, tentu bukan bermakna Allah lemah, sehingga memerlukan pertolongan hamba-hamba-Nya. Namun menolong agama Allah bermakna melaksanakan dakwah, menyebarkan Islam, dan mengamalkan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan.
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Ini seperti diuraikan dalam Tafsir Ath-Thabary yang menjelaskan, yang dimaksud menolong Allah adalah menolong atau membantu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam menyampaikan risalah Islam dan membantu Rasulullah dalam menghadapi musuh-musuhnya.
Berjuang mendakwahkan dan membela Islam ini juga bisa dilakukan dengan ragam cara, dengan harta, jiwa, juga lisan. Seperti disebutkan di dalam hadits:
جَاهِدُوا الْمُشْرِكِينَ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَأَلْسِنَتِكُمْ
Artinya: “Perangilah orang-orang musyrik dengan harta kalian, jiwa kalian dan lisan kalian.” (HR Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ahmad dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu).
Terlebih pada era digital dunia maya saat ini, menolong agama Allah melalui media online sangatlah penting. Bagaimana menyebarkan berita dan tulisan-tulisan yang mengangkat kemuliaan Islam dan Muslimin, menegakkan kebenaran dan keadilan, menyampaikan persatuan dan persaudaraan. Itu semua bagian dari upaya menolong agama Allah melalui media massa dan media sosial.
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
Dalam menolong agama Allah ini, tentu diperlukan kesungguhan, keikhlasan dan keistiqamahan. Dan jalan dakwah ini akan terus berjalan, dengan atau tanpa kita. Jadi, kitalah yang memerlukan dakwah sebagai sarana mengharap ridha Allah.
Kelompok-kelompok yang menegakkan agama Allah ini pun akan selalu ada, seperti disebutkan di dalam hadits:
لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي قَائِمَةً بِأَمْرِ اللَّهِ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ أَوْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ ظَاهِرُونَ عَلَى النَّاسِ
Artinya: “Akan senantiasa ada sekelompok dari ummatku yang menegakkan perintah Allah, tidak ada yang membahayakannya orang yang menghinakan atau menyelisihi mereka sampai datangnya hari Kiamat, dan mereka akan selalu menang atas manusia.” (HR Muslim dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘Anhu).
Termasuk bentuk menolong agama Allah adalah jika agama Islam ini dihina, kita tampil membelanya. Ketika kaum Muslimin disakiti dan dizalimi, kita pun datang melindunginya. Seperti ketika orang-orang Islam dan sekitarnya di Baitul MAqdis, Palestina, terus-menerus dijajah oleh pendudukan Israel, maka kita berkewajiban memberikan solidaritas dan membelanya.
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah
Kelompo pembela Baitul MAqdis itu pun akan selalu ada, dengan kita atau tanpa kita, seperti disebutkan di dalma hadits:.
لاَ تَزَالُ طَاِئفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِيْنَ لِعَدُوِّهِمْ قَاهِرِيْنَ.لاَيَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلاَّ مَا أَصَابَهُمْ مِنَ اْلأَوَاءِ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَالِكَ.قَالُوْا : ياَ رَسُوْلَ اللهِ وَأَيْنَ هُمْ؟ قَالَ: بَيْتُ الْمُقَدَّسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمُقَدَّسِ
Artinya: ”Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku kelompok yang selalu menolong kebenaran atas musuh mereka . orang-orang yang yang menyelisihi mereka tidak akan membuat mereka goyah kecuali orang yang tertimpa cobaan, sampai datang kepada mereka janji Allah Azza wa Jalla. Mereka bertanya. Wahai Rasulullah di manakah mereka? Beliau menjawab: Baitul Maqdis dan sisi Baitul Maqdis.” (HR Ahmad dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anhu).
Untuk meraih kejayaan perjuangan kaum Muslimin dalam menolong agama Allah, maka wajib berjama’ah, terpimpin oleh seorang Imaam, yang mempersatukan segala potensi kaum Muslimin.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menegaskan di dalam sabdanya:
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh
الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ
Artinya: “Seorang Imaam adalah perisai, di mana di belakangnya umat Islam berperang, dan kepadanya umat berlindung.” (HR Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
Semoga kita menjadi bagian dari perjuangan menolong agama Allah, hingga Allah pun akan menolong kita dan meneguhkan kedudukan kita, di dunia dan akhirat. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin. (A/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam