Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jajak Pendapat: 30 Persen Warga Israel Percaya Masa Depan Negaranya dalam Bahaya

siti aisyah - Rabu, 26 April 2023 - 21:25 WIB

Rabu, 26 April 2023 - 21:25 WIB

3 Views ㅤ

Israelis opposed to Prime Minister Benjamin Netanyahu's judicial overhaul plan set up bonfires and block a highway during a protest moments after the Israeli leader fired his defense minister, in Tel Aviv, Israel, Sunday, March 26, 2023. Defense Minister Yoav Gallant had called on Netanyahu to freeze the plan, citing deep divisions in the country and turmoil in the military. (AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Tel Aviv, MINA – Sebuah jajak pendapat baru mengungkapkan bahwa 30 persen orang Israel percaya masa depan negara mereka dalam bahaya.

Survei itu dilakukan di tengah perpecahan yang melanda masyarakat sebagai akibat dari rencana pemeriksaan peradilan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, MEMO melaporkan pada Rabu (26/4).

Jajak pendapat yang dilakukan oleh surat kabar Hebrew Maariv bekerja sama dengan sebuah lembaga penelitian mengungkapkan bahwa responden yang tersisa terbagi antara 57 persen yang percaya bahwa Israel adalah realitas yang ada dan stabil dan 13 persen netral.

Jajak pendapat dilakukan pada Acara ‘Memorial Day’ ke-75 Israel yang dilaksanakan di Tel Aviv.

Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza

Jajak pendapat tersebut juga mengungkapkan penurunan persentase mereka yang menganggap diri mereka bangga menjadi orang Israel, dengan 49 persen responden menyatakan posisi ini, turun tujuh persen dari tahun lalu.

Sekitar 22 persen responden percaya ancaman paling berbahaya yang dihadapi Israel adalah krisis reformasi peradilan, diikuti oleh 19 persen yang percaya itu adalah biaya hidup, 16 persen yang berpikir itu “terorisme Palestina”, sementara 13 persen yang percaya itu adalah program nuklir Iran.

Sementara responden yang lain mengatakan hubungan antara kanan dan kiri, kejahatan yang merajalela, harga rumah, kesenjangan sosial, dan hubungan antara kelompok sekuler dan agama adalah masalah utama yang menjadi perhatian.

Pendudukan Israel telah mengalami ketegangan politik yang hebat, dan demonstrasi hampir setiap hari menentang reformasi peradilan yang direncanakan pemerintah Netanyahu yang digambarkan sebagai kudeta. (T/R6/P2)

Baca Juga: Ikut Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Sport
Palestina
Palestina
Palestina