Ramallah, MINA – Jajak pendapat yang dirilis oleh Progressive Center for Religion and State menunjukkan, 94 persen warga Palestina di tanah yang diduduki (Israel) tahun 1948 menjadi sasaran rasisme dan diskriminasi.
Harian Israel Maariv melaporkan, hasil jajak pendapat dipublikasikan pada malam Hari Internasional untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial yang diperingati setiap tahun pada tanggal 21 Maret.
Menurut jajak pendapat itu, 69 persen responden percaya bahwa mereka menjadi sasaran rasisme dan diskriminasi di tempat umum, sementara 41 persen mengatakan bahwa mereka menjadi sasaran rasisme di institusi akademik, Wafa melaporkan.
Terungkap bahwa 26 persen responden mengatakan mereka menderita rasisme di tempat kerja dan 11 persen mengatakan mereka didiskriminasi di tempat komersial.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
65 persen responden menyatakan bahwa kartu identitas mereka diperiksa, 59 persen menjalani pemeriksaan keamanan dan 58 persen dipaksa menjawab pertanyaan yang tidak biasa.
Sementara 75 persen merasa bahwa tindakan ini mempengaruhi martabat mereka, dan 73 persen mengatakan hal itu mempengaruhi keamanan pribadi mereka. Jajak pendapat juga mengungkapkan, 67 persen responden menahan diri dari melamar pekerjaan karena rasisme dan diskriminasi.
Direktur pusat tersebut, pengacara Samah Darwish mengatakan, hasil jajak pendapat tersebut mengungkapkan tingkat rasisme di Israel, yang menimbulkan keprihatinan besar. (T/RE1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza