Washington, MINA – Menjelang pemilu 3 November di AS, jajak pendapat menunjukkan penantang presiden Joe Biden mengungguli petahana, Donald Trump, dengan sekitar 7 poin persentase secara nasional.
Angka jajak pendapat bukanlah indikator pasti dari hasil karena pemilihan presiden AS tidak ditentukan oleh suara populer, tetapi oleh suara elektoral yang dialokasikan ke negara bagian secara proporsional dengan populasinya, kecuali dua negara bagian yang berpenduduk sedikit memberikan semua suara elektoral mereka kepada pemenang suara terbanyak di negara bagian itu.
Seorang kandidat membutuhkan 270 dari 538 suara elektoral untuk menang, VOA melaporkan.
Presiden Trump berharap mengulangi kemenangannya pada tahun 2016 dengan mengamankan kemenangan dari pemilih perguruan tinggi di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran kritis, seperti Pennsylvania, Michigan dan Wisconsin.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Robert Griffin, direktur penelitian untuk Kelompok Studi Pemilih Dana Demokrasi, mengatakan, Trump masih menunjukkan kekuatan dan tidak kalah separah di negara-negara bagian Midwestern. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan