Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang

Arif Ramdan Editor : Sri Astuti - Ahad, 15 Desember 2024 - 10:54 WIB

Ahad, 15 Desember 2024 - 10:54 WIB

22 Views

Keluarga sandera di Israel demo menuntut segera dilakukan gencatan senjata. (FOTO: Paulina Patimer/Pro-Democracy Protest Movement)

Tel Aviv, MINA – Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan oleh Channel 12 pada Jumat lalu mengindikasikan mayoritas warga penjajah Israel menginginkan segera diakhirinya perang Israel-Hamas di Gaza. Keinginan itu didasari agar para sandera dapat dibebaskan dan kesepakatan gencatan senjata segera diteken oleh Netanyahu.

Time of Israel  melaporkan, kesepakatan yang saat ini sedang dibahas di meja perundingan  tidak melibatkan pembebasan semua sandera sebagai imbalan atas gencatan senjata permanen, namun 72% responden dalam jajak pendapat mengatakan mereka akan mendukung kesepakatan, sementara 15% mengatakan mereka menentang kesepakatan semacam itu, dan 13% sisanya mengatakan tidak tahu.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu hingga kini bersikeras Israel tidak akan menyetujui tuntutan utama Hamas untuk mengakhiri perang di Gaza sebagai bagian dari kesepakatan.

Di antara para pemilih Netanyahu, mayoritas (56%) juga mengatakan mereka akan mendukung kesepakatan seperti itu sementara 24% menentangnya dan 20% mengatakan tidak tahu.

Baca Juga: Pejuang Palestina Berhasil Bunuh dan Lukai 25 Tentara Penjajah Israel di Rafah

Laporan Wall Street Journal pada Kamis lalu mengatakan, kesepakatan yang telah dibahas pekan ini akan membuat sekitar 30 sandera dibebaskan dengan imbalan gencatan senjata selama 60 hari dan Israel akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina yang belum ditentukan dari penjara-penjaranya.

Diyakini bahwa 96 dari 251 sandera yang diculik oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober tahun lalu masih berada di Gaza, termasuk mayat setidaknya 34 orang yang telah dikonfirmasi tewas oleh tentara penjajah Israel.

Sementara itu, Netanyahu mulai memberikan kesaksian dalam sidang korupsi pekan ini setelah mendapat penundaan singkat, dengan alasan ia tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan diri di tengah-tengah perang antara Israel dan Hamas di Gaza dan konflik dengan Hezbollah yang sebagian besar telah berakhir bulan lalu, dengan kesepakatan gencatan senjata. []

 

Baca Juga: Program Shafwah Al-Hufadz Haifa Wisuda 112 Penghafal Quran

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda