Jajaki Kerja Sama Wisata Religius dengan Indonesia, Kemenpar Palestina Kunjungi Kemenag

Jakarta, 5 Rajab 1437/12 April 2016 (MINA) – , melalui Kementerian Pariwisatanya, mengunjungi Kementerian Agama RI. Tujuan utama Negara yang tengah berjuang untuk merdeka penuh tersebut adalah menjajaki kemungkinan kerja sama dibidang Pariwisata dengan , utamanya para jamaah ibadah umrah dari Indonesia.

Direktur Jenderal Promosi Kementerian Pariwisata dan Barang Antik Palestina, W. Kholil A. dan rombongan, diterima Sekjen Nur Syam di Ruang Kerja Sekjen, Gedung Kemenag Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (12/4).

Ikut mendampingi Sekjen, Dirjen Bimas Islam Machasin dan karo Hukum dan KLN, A Gunaryo, demikian keterangan pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Kholil sendiri membawa rombongan yang terdiri atas Shako Usumi (Tourisme Promotion Expert), Elies S Dies (Project Manager Holy Land Turst, Betlehem), Ala Kabajah (Sekjen Palistinian Society of Tourist and Travel Agents, Ramallah), Margo Tarazi (Sekretaris Palistinian Incoming Tourism Professionals) dan Riad M Hamad (General Manajer Jericho Resort Village).

Diterangkan Kholil, Palestina sedang berbenah untuk menarik banyak wisatawan dunia ke Wilayah Suci Agama Islam, Nasrani,danYahudi tersebut.

“Kami memiliki banyak paket wisata menarik yang bisa dikunjungi oleh Masyarakat Indonesia, utamanya para Wisatawan Syari’ah yang melaksanakan ibadah Umrah. Ada Jericho Village, Masjid , Hebron, Betlehem, Nablus dan lain sebagainya dengan hotel-hotel yang menarik, cantik dan aman” terang Kholil promosi.

Kholil berharap, Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di dunia, berkenan berkunjung dan melihat langsung Palestina yang Indah.

Sekjen Nur Syam melihat, pada dasarnya banyak masyarakat Indonesia bersedia berkunjung ke Palestina.

“Tapi bagaimana dengan keamanan, visa dan lain sebagainya. Sisi lain, Indonesia tidak berhubungan dengan Israel,” tanya Sekjen.

Kholil menjelaskan. Masyarakat Indonesia bisa berkunjung ke Palestina melalui Yordania. “Palestina dan Yordania seperti saudara. Bahkan Palestina bisa ditempuh perjalan darat dari Amman (Ibukota Yordania) sekitar 2 jam. Dan aman, karena akan ada paket pelayanan wisata yang resmi dan menyeluruh. Mungkin bisa dianalogikan seperti ketika kita hendak berkunjung di Eropa, bisa kita ke Brussel (Ibukota Belgia) kemudian ke Paris (Perancis) dan lainnya, dengan mudah,” Kholil meyakinkan.

Kholil mengusulkan, jika ada yang berkenan, para Jamaah Umrah dari Indonesia, selepas menunaikan Ibadah Umrah di Makah dan Madinah (Saudi Arabia), bisa menuju ke Amman yang hanya berjarak sekitar 1 jam penerbangan, lalu ke Palestina melalui jalur darat selama sekitar 2 jam.

Palestina secara geografis, terbagi atas dua bagian, barat dan timur. Wilayah bagian barat adalah Gaza yang berbatasan langsung dengan Mesir dan Israel. Wilayah Gaza sangat kecil dan terisolir.

Sedang wilayah Timur cenderung luas, yakni Nablus, Ramallah dan Hebron dan berbatasan langsung dengan Israel di bagian barat, selatan dan utara dan sebelah timur berbatasan dengan Yordania. Palestina bagian timur adalah wilayah yang paling memungkinkan untuk dikunjungi.

Diterangkan Sekjen Kemenag, bahwa para jamaah Umroh Indonesia, biasanya setelah Umroh, pergi ke Istambul (Turki), Kairo (Mesir) dan negara-negara yang dekat dengan Saudi. Dan belum ada yang ke Palestina.

“Pada dasarnya Kami menyambut baik usulan ini. Kami akan koordinasikan dengan Ditjen PHU, dengan para agent travel umroh dan lain sebagainya. Dan, Masyarakat Indonesia, Pemerintah kami sangat mendukung kebebasan Palestina dan pendirian Negara Palestina,” kata Sekjen. (T/R05/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.