Jakarta, MINA – Langit Jakarta kembali diselimuti kabut polusi. Berdasarkan data dari platform pemantau kualitas udara global IQAir, ibu kota Indonesia itu menempati peringkat kedua kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Angka Indeks Kualitas Udara (AQI) tercatat pada level 157, masuk dalam kategori tidak sehat. Posisi Jakarta hanya berada di bawah Doha, Qatar. Angka tersebut mengindikasikan udara di Jakarta berisiko menimbulkan gangguan kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, serta penderita penyakit pernapasan.
Kategori tidak sehat dalam standar internasional merujuk pada rentang AQI 151 hingga 200. Pada kondisi ini, aktivitas di luar ruangan dapat memperburuk kesehatan masyarakat.
Para ahli kesehatan merekomendasikan agar warga membatasi aktivitas fisik di luar, menggunakan masker pelindung seperti N95, serta memanfaatkan ruang tertutup dengan sirkulasi udara bersih atau air purifier.
Fenomena kualitas udara buruk di Jakarta bukanlah hal baru. Sejak beberapa tahun terakhir, ibu kota kerap masuk daftar kota paling tercemar dunia.
Sumber utama pencemaran berasal dari emisi kendaraan bermotor, aktivitas industri, serta pembakaran terbuka. Selain itu, faktor cuaca seperti inversi suhu dan kelemahan angin sering memperparah akumulasi polutan di udara.
Kondisi ini kembali menjadi pengingat bahwa masalah polusi udara di Jakarta masih mendesak untuk segera ditangani. Sementara itu, masyarakat diminta tetap waspada dan bijak dalam menjaga kesehatan di tengah udara yang kian tidak bersahabat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kapolres Yahukimo Imbau Warga Hindari Pendulangan Emas Ilegal karena Ancaman Teroris KKB
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur