Jakarta, MINA – Menurut laporan situs pemantau kualitas udara IQ Air, Jakarta menduduki peringkat keempat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Ahad (21/9) pagi.
Berdasarkan pantauan di situs IQ Air pada pukul 06.35 WIB, kualitas udara di Jakarta tercatat dengan skor 149. Angka tersebut mengacu pada penilaian kadar PM 2,5 dengan konsentrasi mencapai 96 mikrogram per meter kubik.
Kadar PM 2,5 di Jakarta pagi ini setara 19,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dengan kondisi demikian, udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif, seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, serta penderita penyakit pernapasan kronis.
PM 2,5 adalah partikel halus dengan ukuran lebih kecil dari 2,5 mikrometer. Partikel ini mampu menembus jauh ke dalam sistem pernapasan hingga ke paru-paru, bahkan dapat masuk ke dalam aliran darah. Dampaknya berpotensi memicu gangguan kesehatan seperti asma, infeksi saluran pernapasan, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan paru-paru.
Baca Juga: DPR RI Sahkan UU APBN 2026, Belanja Negara Capai Rp 3.842 Triliun
Situasi ini semakin menambah daftar panjang persoalan kualitas udara di Ibu Kota, yang dalam beberapa bulan terakhir sering berada dalam kategori tidak sehat. Aktivitas transportasi, polusi kendaraan bermotor, pembakaran sampah, dan emisi dari kawasan industri disebut sebagai faktor utama penyumbang pencemaran.
Sementara itu, sejumlah warga Jakarta mengeluhkan kondisi udara yang menyesakkan sejak pagi hari. Beberapa sekolah dan perkantoran diimbau untuk lebih memperhatikan kesehatan para siswa dan pegawai, terutama dengan menyediakan fasilitas masker atau menyesuaikan kegiatan di luar ruangan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait langkah penanganan kualitas udara. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya menyatakan tengah berupaya melakukan pengendalian emisi melalui peremajaan transportasi publik, pengetatan uji emisi kendaraan, serta pengawasan terhadap pabrik dan industri. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Udara Jakarta Hari Ini Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif