Hadirnya sebuah perpustakaan dan pusat toko buku di suatu wilayah atau daerah tentu saja mempermudah masyarakat dalam mencari literasi bacaan mereka. Jakarta sebagai ibukota, wajah Indonesia di mata dunia, sadar betapa pentingnya menumbuhkan minat baca masyarakat.
Salah satu hal penting untuk menumbuhkan minat baca yaitu dengan diberikannya kemudahan dalam mengakses buku. Menyadari itu, Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD Perumda Pasar Jaya menghadirkan pasar buku bertajuk ‘Jakbook’ di Pasar Kenari, Jakarta Pusat. Lokasinya yang cukup strategis mudah dijangkau oleh masyarakat.
Jika masyarakat ingin berkunjung ke lokasi tersebut, ada banyak pilihan transportasi seperti menggunakan angkutan umum melayani Kp. Melayu – Ps. Senen, dan turun tepat di depan Pasar Kenari, lalu berjalan ke dalam pasar.
Selain menggunakan angkutan umum, masyarakat juga bisa memanfaatkan TransJakarta dan berhenti di Halte Salemba UI. Memang masih butuh sekitar 5-10 menitan dari halte menuju Jakbook dengan berjalan kaki.
Baca Juga: Tak Ada Tempat Aman, Pengungsi Sudan di Lebanon Mohon Dievakuasi
Pasar Buku ‘Jakbook’ yang berlokasi di Lantai 3 Pasar Kenari, Salemba, Jakarta Pusat, diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 29 April 2019 lalu. Saat itu, Anies mengatakan bahwa pasar buku ini penting menunjang kegiatan intelektual, serta minat baca warganya.
Anies juga menyampaikan tujuan dari menghadirkan pasar buku adalah untuk membuat harga buku lebih terjangkau di masyarakat. “Sebab, salah satu unsur yang paling mempengaruhi harga buku di Jakarta adalah biaya sewa toko dan biaya distributor,” katanya dalam sambutan peresmiannya 10 bulan lalu.
Jakbook menjadi pasar buku pertama yang menjual beberapa macam jenis buku baik dari tingkat SD hingga kuliah, buku lokal maupun impor semuanya tersedia di toko buku itu. Buku-bukunya pun dijual dengan harga yang relatif murah, selalu mendapat potongan harga 30 persen di setiap pembelian buku, sehingga pengunjung dapat membeli banyak buku.
Layaknya toko buku lainnya, pasar buku Jakbook ini menjual peralatan sekolah dan kantor, dari mulai alat tulis hingga barang-barang lainnya. Ketika Anda berkunjung ke Jakbook, tidak perlu bingung, pemandangan dari luar akan menunjukkan bahwa di Pasar Kenari itu ada sebuah toko buku.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Terlihat dari luar terdapat gambar rak buku, sebelum memasuki tokonya pengunjung akan melihat ruang untuk membaca, dengan tersedianya meja dan kursi panjang dibuat seperti lesehan diatas karpet, dibagian sisi dindingnya terdapat jendela yang menjadi penerangan.
Tempatnya pun nyaman untuk kita membaca buku atau mengerjakan tugas, dengan ruangan ber-Ac, bersih dan tidak terlalu ramai. Pembaca yang berada di ruangan itu bisa bersantai-ria sambil menikmati buku bacaannya, dan merasa ingin terus berlama-lama berada di sana.
Pasar buku ‘Jakbook’ buka setiap hari mulai pukul 08:00 pagi hingga 20:00 malam.
Jika barang yang dicari belum ada, pembeli dapat memesankannya kepada para petugas di sana. Berdampingan dengan ‘Jakbook’ di lantai 3 Pasar Kenari itu juga terdapat banyak penjual buku-buku lama, yang dulunya mereka itu adalah penjual buku di pasar atau pinggiran Senen.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Yang lebih menyenangkan lagi pengunjung tidak hanya menikmati buku-bukunya saja, melainkan juga bisa menikmati fasilitas lain, di antaranya disediakannya minimarket, mesin ATM, tempat makan, juga kedai kopi.
Tidak hanya itu Jakbook juga dikelililingi toko buku yang lain, dulunya para penjual di toko itu berjualan di sekitar Stasiun Pasar Senen, semenjak diresmikannya Jakbook mereka memilih untuk berjualan di sana.
Namun yang sangat disayangkan saat ini, masih sepinya pengunjung yang datang di pasar buku itu, bukan karena masyarakat tidak menyukai buku, melainkan ada sebagian dari mereka yang belum mengetahui keberadaanya.
Jika banyak masyarakat yang mengetahui pasar buku murah ‘Jakbook’ pasti akan semakin ramai orang yang datang untuk mengunjunginya.
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
Salah satu petugas, Rona Rosita (25 tahun) sebagai penanggung jawab di Jakbook mengatakan kepada wartawan MINA, dulunya Pasar Kenari lantai 3 ini tempat yang tidak layak untuk ditempati, hingga akhirnya pemprov DKI bekerjasama dengan pihak swasta mengelola tempat ini menjadi sebuah pasar buku ‘Jakbook’, dengan harapan, dapat membawa manfaat bagi masyarakat luas.
“Toko buku ini pengunjung biasanya ramai di hari weekend dan untuk buku-buku yang tidak terjual kita kembalikan ke pusatnya, jadi kita hanya memasarkan buku-bukunya saja,” kata Rona.
Dia juga menyampaikan, toko buku ini masih belum terlalu ramai dikunjungi orang, sebab dari segi mempromosikannya masih kurang, tapi menurutnya hal itu nantinya akan ditingkatkan. “Saya berharap kedepannya Jakbook ini bisa ramai dan orang yang ingin membeli buku tujuannya langsung kesini,” katanya.
Salah satu pengunjung Iin mengatakan, ia merasa senang dan puas berkunjung ke Jakbook. “Anak-anak saya kan suka baca, jadi seneng banget dengan adanya Jakbook ini soalnya selain murah buku-bukunya juga lengkap kalo gak ada juga bisa pesan,” kata Iin.
Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh
Iin berharap semoga dengan adanya Jakbook ini masyarakat bisa lebih suka membaca dan mencintai buku, sebab membaca itu sangat bermanfaat.
Memang benar saja jika ada yang mengatakan membaca adalah hal yang bermanfaat, dengan membaca wawasan kita bertambah, menemukan beberapa kata-kata motivasi untuk menjadikan diri lebih bersemangat juga akan menemukan keseruan tersendiri jika sudah cinta dengan membaca. (L/hju/R6/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung