Jakarta, MINA – PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berkomitmen untuk terus mencari solusi pengelolaan sampah secara efektif dan efisien di Jakarta.
Dalam upaya tersebut, Jakpro bekerja sama dengan Perumda Pasar Jaya untuk mengembangkan fasilitas Pengelolaan Sampah Kawasan/Komersial.
Vice President Corporate Secretary Jakpro Syahrial Syarif dalam keterangan tertulisnya yang diterima MINA, Jumat (14/4), rerdapat beberapa rencana kerja sama antara Jakpro dengan Perumda Pasar Jaya.
“Kerjasama ini pun, sebagai salah satu ikhtiar mendukung program Pemerintah dalam rangka menyelenggarakan pengolahan sampah dengan teknologi yang efektif dan efisien serta ramah lingkungan,” ujarnya.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Perumda Pasar Jaya pun berharap, kerja sama yang dilakukan dengan Jakpro ini mampu mengurangi beban atas biaya angkut sampah.
Kerka sama tersebut ditandai denga penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) belum lama ini yang dihadiri Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin yang didampingi oleh Direktur PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) Nagwa Kamal, salah satu perusahaan Anak Usaha Jakpro.
Sementara itu, dari pihak Perumda Pasar Jaya dihadiri langsung oleh Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Tri Prasetyo dan Direktur Keuangan Perumda Pasar Jaya Ratih Mayasari.
Selanjutnya, Jakpro akan segera melakukan perencanaan untuk penggunaan teknologi, pemilihan lokasi, jenis karakteristik sampah hingga anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan pengelolaan sampah organik yang dihasilkan oleh pasar-pasar yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Pasar Induk Kramat Jati, yang berlokasi di Jakarta Timur terpilih menjadi pilot project pengolahan dan pemanfaatan sampah organik. Namun, tidak menutup kemungkinan proyek ini akan berlanjut ke pasar-pasar lainnya yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya.
Di sisi lain, proyek pengembangan fasilitas pengelolaan dan pemanfaatan sampah pasar ini diharapkan mampu mengurangi efek Gas Rumah Kaca, sekaligus berkontribusi terhadap penghematan penanganan sampah di Bantargebang.
Pengembangan ini juga dapat menciptakan lingkungan pasar yang asri dan bersih.
Saat ini, permasalahan sampah di DKI Jakarta menjadi persoalan yang belum terselesaikan. Volume sampah yang terangkut di Ibu Kota bahkan bisa mencapai ribuan ton per harinya.
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume sampah yang terangkut di DKI Jakarta mencapai 7.233,82 ton per hari pada 2021.
Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 7.587,49 ton per hari.
Sementara menurut jenisnya, sampah di Jakarta paling banyak berupa sampah organik.
Volume sampah organik yang terangkut tercatat sebanyak 3.888,19 ton per hari pada 2021. Kemudian, volume sampah anorganik yang terangkut mencapai 3.305,20 ton per hari pada tahun lalu dan 40,44 ton berupa sampah bahan beracun dan berbahaya.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Pasar menjadi salah satu tempat yang menyumbangkan sampah di Jakarta, dengan jumlah 480 ton perhari dan 54% dari keseluruhan merupakan sampah organik.(R/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman