Tel Aviv, MINA – Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit mengatakan akan memutuskan pada pertengahan Desember apakah akan mengajukan tuntutan hukum terhadap PM Benjamin Netanyahu atau membatalkannya.
Mandelblit mengatakan dalam pemeriksaan pradakwaan di Kementerian Kehakiman di Yerusalem pada Senin (7/10). Times of Israel melaporkan.
Jaksa penuntut negara dan pengacara Benjamin Netanyahu pada Senin malam menyelesaikan empat hari pemeriksaan pra-dakwaan atas tuduhan korupsi yang tertunda terhadap perdana menteri.
Pengacara Netanyahu bertemu dengan Jaksa Agung Avichai Mandelblit selama lebih dari 10 jam di Kementerian Kehakiman di Yerusalem pada hari terakhir persidangan, untuk meminta penuntut negara untuk kasus terhadap perdana menteri.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Pemeriksaan dipusatkan pada Kasus 1.000, di mana Netanyahu diduga secara ilegal menerima hadiah seperti sampanye, cerutu, dan perhiasan bernilai sekitar NIS 700.000 ($ 201.000) dari donatur miliarder Arnon Milchan dan James Packer, dan diduga membalas kasus Milchan dengan berbagai bentuk pendampingan.
Netanyahu menghadapi tuduhan penipuan dan pelanggaran kepercayaan dalam Kasus 1000, seperti yang ia lakukan dalam dua kasus lain terhadap dirinya, Kasus 2000 dan 4000.
Dalam Kasus 4000, ia juga menghadapi tuduhan penyuapan.
Laporan mengatakan, Mandelblit memutuskan pada akhir pertemuani bahwa tidak perlu investigasi tambahan terhadap dugaan tersebut.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Jaksa Agung meminta pengacara Netanyahu untuk menyerahkan materi pembelaan lebih lanjut secara tertulis, dan memberi mereka waktu sampai akhir liburan Sukkot, dua pekan dari sekarang, untuk menyerahkannya.
Channel 12 melaporkan pada hari Senin bahwa pengacara Netanyahu gagal menyampaikan bukti yang dapat mengubah dakwaan dalam persidangan. Namun sebaliknya, menawarkan interpretasi yang berbeda dari bukti yang sudah dikumpulkan oleh polisi.
“Pertanyaannya adalah apakah interpretasi ini akan terbukti meyakinkan” kepada Mandeblit, kata laporan TV itu.
Sebuah laporan Ynet mengutip “sumber-sumber hukum” yang mengatakan pengajuan pembelaan telah gagal menghadapi tuduhan paling buruk yang dihadapi Netanyahu, dari penyuapan dalam Kasus 4000.
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Guru besar hukum Universitas Bar Ilan, Prof Avi Bell memberikan kesaksian ahli atas nama Netanyahu dalam persidangan Senin, dengan alasan bahwa kasus penuntutan terhadap perdana menteri berada pada dasar hukum yang lemah. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel