Tel Aviv, MINA – Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett Senin (9/3) menyetujui proyekjalan baru yang akan memungkinkan Israel untuk mencaplok blok Ma’aleh Adumim di zona E1 di Tepi Barat, Palestina yang diduduki Israel. Demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, dikutip MINA.
Jalan yang akan menghubungkan desa Azzim, dekat Ma’aleh Adumim dengan desa-desa Anata, Hizma dan Al-Ram, telah disebut “jalan kedaulatan” oleh Bennett.
Ia menjelaskan, jalan itu akan terpisah dari yang digunakan oleh kendaraan dengan plat nomor Israel dan akan memungkinkan lalu lintas Palestina untuk melewati blok Ma’aleh Adumim, secara efektif menganeksasi wilayah tersebut.
Bennett menyebut langkah itu penerapan “kedaulatan dalam perbuatan bukan kata-kata”.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Menambahkan bahwa proyek menandai dimulainya “proses menghubungkan Yerusalem dengan Ma’aleh Adumim”.
“Proyek ini akan meningkatkan kualitas hidup penduduk di daerah itu, menghindari gesekan yang tidak perlu dengan penduduk Palestina di daerah itu, dan yang paling penting memungkinkan pembangunan pemukiman berkelanjutan.” tambahnya.
Menurut rencana perdamaian Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, “Kesepakatan Abad Ini” yang diluncurkan Januari lalu, jalan tersebut perlu dibangun untuk memungkinkan pembentukan negara Palestina yang bersebelahan dan telah didefinisikan sebagai jalan “jalinan kehidupan”.
Meskipun aktivis Palestina berpendapat bahwa proyek E1 menghancurkan segala kemungkinan negara Palestina yang berdekatan.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Peace Now melaporkan, begitu jalan dibangun, Israel dapat mengklaim jika pembangunan permukiman ilegal di daerah E1 tidak memutuskan Tepi Barat yang diduduki atau menghalangi pembentukan negara Palestina yang berdekatan.
Pengawas permukiman mengatakan pembangunan jalan itu “adalah berita buruk bagi Israel karena memungkinkan aneksasi untuk menjadikan solusi dua negara tidak dapat larut, tidak ada keinginan di sini untuk meningkatkan transportasi Palestina, hanya untuk memperluas permukiman.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui pembangunan 3.500 unit pemukiman baru di daerah E1 pada 25 Februari, di samping 46.000 unit pemukiman baru yang akan dibangun di seluruh Tepi Barat yang diduduki.
Pada “kesepakatan abad ini” Trump dan Netanyahu mengatakan, “Mari kita perjelas, pemerintahan Presiden AS Donal Trump yang meminta kami untuk mengambil keputusan tentang Yudea dan Samaria (Tepi Barat yang diduduki), di mana kami berencana untuk memaksakan kedaulatan kami.” (T/ara/B03/P1)
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)