Tepi Barat, MINA – Di saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana yang diklaim sebagai solusi mengakhiri perang di Gaza sekaligus membuka prospek negara Palestina, realitas di lapangan menunjukkan hal yang berbeda.
Di Desa Beit Ur al-Fauqa, Tepi Barat, buldoser Zionis Israel dengan kawalan pasukan bersenjata terlihat memotong tanah warga untuk membuka jalan baru bagi permukiman. Menurut warga setempat, jalur itu justru akan semakin membatasi pergerakan rakyat Palestina dan memperdalam isolasi mereka.
“Ini untuk mencegah warga mencapai dan menggunakan lahan ini,” kata Ashraf Samara, anggota Dewan Desa. Mengutip Al Jazeera, Kamis (2/10).
Ia menambahkan bahwa pembangunan jalan baru itu akan menjebak desa-desa Palestina dengan memagari mereka di wilayah sempit, sementara akses utama justru dipermudah bagi pemukim ilegal Zionis Israel.
Baca Juga: Pasukan Khusus Israel Culik Putri Dokter Marwan Al-Hamas
Aktivis dari kelompok Peace Now menyebut pembangunan jalan ini merupakan bagian dari strategi lebih luas. Sejak Oktober 2023, Zionis Israel telah mengalokasikan sekitar tujuh miliar shekel (US$2,11 miliar) untuk pembangunan infrastruktur permukiman di Tepi Barat.
Organisasi hak asasi manusia Israel, B’Tselem, sejak lama menilai sistem jalan di wilayah pendudukan sebagai “Rezim Jalan Diskriminatif Zionis Israel” yang dirancang untuk membatasi pembangunan perkotaan Palestina.
Perluasan permukiman ini semakin masif di bawah pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ia bahkan secara terbuka menolak gagasan kedaulatan Palestina, dengan menegaskan “tidak akan pernah ada negara Palestina”. Sementara Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menegaskan proyek ini akan “mengubur” prospek kenegaraan Palestina.
Meskipun usulan Trump memasukkan peta jalan menuju negara Palestina, banyak analis menilai persyaratan yang disertakan membuat hasil tersebut sangat tidak pasti.
Baca Juga: Bantuan Udara yang Berbahaya dan Tak Berguna
Aktivis Hagit Ofran dari Peace Now menegaskan, pembangunan jalan ini bertujuan menciptakan fakta di lapangan yang pada akhirnya akan menarik lebih banyak pemukim ke Tepi Barat.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Bunuh 100 Warga Palestina Setiap Hari di Gaza