Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jam Malam Dicabut, Bentrokan Baru Pecah di Kashmir

Rudi Hendrik - Senin, 29 Agustus 2016 - 18:44 WIB

Senin, 29 Agustus 2016 - 18:44 WIB

532 Views

Kashmir, 26 Dzulqa’dah 1437/29 Agustus 2016 (MINA) – Pihak berwenang mencabut jam malam di Kashmir, tapi bentrokan jalanan kembali pecah pada Senin (29/8) di antara demonstran dan pasukan keamanan.

Jam malam dicabut setelah 52 hari dari bentrokan mematikan yang menewaskan Burhan Wani, seorang pemimpin muda kelompok peralawanan Hizbul Mujahidin pada 8 Juli 2016.

Polisi dalam pernyataannya Ahad malam mengatakan, pembatasan itu dicabut di hampir seluruh wilayah yang tegang di Lembah Kashmir, termasuk kota utama Srinagar, demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.

Sudah 68 warga sipil dan dua polisi tewas sejak kerusuhan meletus bulan lalu di wilayah Himalaya utara itu.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Hingga Senin, sekolah dan bisnis tetap tutup, banyak jalan di Srinagar terlihat sepi karena pasukan anti huru hara berpatroli dengan berjalan kaki.

Fotografer AFP di Kashmir melaporkan, ratusan warga berunjuk rasa di bagian lain Srinagar dan kota utara Bandipora setelah jam malam itu dicabut. Mereka melemparkan batu ke arah pasukan keamanan yang menembakkan peluru ke udara dan gas air mata untuk membubarkan mereka.

Kekerasan saat ini adalah yang terburuk melanda wilayah itu sejak 2010.

Beberapa kelompok perlawanan seperti Hizbul Mujahidin telah beberapa dekade berjuang menuntut kemerdekaan bagi Kashmir atau bergabung dengan Pakistan. India telah mengerahkan 500.000 pasukannya di wilayah lembah itu.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Akhir pekan lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi meminta warga untuk tenang di wilayah tersebut.

Wilayah Kashmir telah terbagi antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan mereka dari Inggris pada tahun 1947. Keduanya mengklaim wilayah Himalaya itu secara penuh.

Puluhan ribu yang sebagian besar warga sipil telah tewas dalam pertempuran sejak 1989, ketika kelompok perlawanan mulai angkat senjata melawan kekuasaan India. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam
Kolom
Kolom
Khadijah