Kairo, 20 Syawal 1434/25 Agustus 2013 (MINA) – Pemerintah yang didukung militer Mesir memperpendek waktu jam malam yang ditetapkan pemerintah 10 hari yang lalu setelah pembubaran paksa demonstran oleh aparat menewaskan ratusan orang.
Jam malam yang diperbaharui akan berlangsung dari pukul 9 malam waktu Mesir (1900 GMT) sampai 6 pagi, kecuali pada hari Jumat jam malam akan tetap berlaku mulai pukul 7 malam, kabinet pemerintahan sementara mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (24/8), lapor Egypt Independent yang dipantau MINA (Mi’raj News Agency).
Menurut kabinet, keputusan telah diambil “untuk meringankan beban warga dan dalam menanggapi permintaan pihak popular” yang mendukung pemerintahan sementara.
Pihak berwenang memberlakukan jam malam pada 14 Agustus ketika polisi menghancurkan kamp-kamp protes di Kairo yang dibuat oleh demonstran aksi duduk bersama dalam menuntut kembalinya Presiden terguling Muhamad Mursi. Mereka mengatakan jam malam akan berlaku setidaknya selama satu bulan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Para demonstran menyatakan tidak akan berhenti melakukan protes sampai legitimasi pemerintahan di bawah kepemimpinan yang sah Muhamad Mursi kembali mengawal Mesir, di mana setiap selesai shalat Jum’at warga memenuhi jalan-jalan di seluruh negeri untuk mengecam aksi ‘pembantaian’ yang dilakukan aparat terhadap demonstran pertengahan Agustus lalu.
Protes terbaru demonstran yang dibentuk oleh Aliansi Nasional Pendukung Legitimasi disebut “Jumat Martir”, di mana Aliansi menyatakan akan terus melakukan protes damai mereka menentang kudeta militer terhadap Mursi.
Lebih dari 1.000 orang meninggal di seluruh Mesir sejak awal kudeta hingga hari, ribuan luka-luka dan ribuan lainnya ditangkap, termasuk hampir seratus petinggi Ikhwanul Muslimin yang kini ditahan polisi di penjara yang sama di mana Mubarak ditahan sebelumnya.(T/P03/R2).
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)