Gaza, 29 Ramadhan 1436/16 Juli 2015 (MINA) – Selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan yang dianggap paling utama, warga Gaza berdoa untuk menghapuskan penderitaan Muslim di Gaza dan dunia serta untuk kebebasan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
Masjid tahun ini tidak bisa menampung banyaknya jumlah jamaah yang akhirnya tumpah keluar ke halaman dan koridor.
Kondisi ini kontras dengan tahun lalu, ketika jamaah 10 malam terakhir bulan Ramadhan harus dibatasi untuk melindungi jamaah Palestina dari serangan Israel.
Kementerian Amal Keagamaan Palestina mengatakan, Israel benar-benar menghancurkan 64 masjid selama agresinya, selain 150 lainnya rusak sebagian.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Tahun lalu, agresi Israel selama 51 i terhadap Gaza dimulai pada hari ketujuh Ramadhan.
“Saat-saat itu sangat sulit, karena di masa-masa yang diberkati tahun lalu kami terpaksa masih berada di rumah-rumah kami, takut menjadi sasaran serangan Israel,” kata seorang jamaah i’tikaf (berdiam diri di masjid) bernama Abdul Rahman al-Jarush kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Di Gaza, orang memenuhi masjid untuk shalat, membaca Al-Qur’an dan berdoa.
Elemen perlawanan bersenjata Palestina bergantian beribadah dan menjaga wilayah perbatasan dengan Israel.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Kami mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari momen yang diberkati dengan membaca Al-Qur’an, melakukan shalat dan berdoa,” kata Abu al-Baraa, anggota sayap militer Hamas di Brigade Al-Qassam.
“Agar tidak meninggalkan tugas kami, kami dibagi menjadi beberapa kelompok dan bertukar tugas, sehingga pada malam hari kami habiskan antara ibadah dan berjaga,” katanya.
Pada tanggal 7 Juli 2014, Israel melancarkan perang terhadap Jalur Gaza yang dinamai Operasi Protective Edge, yang berakhir 26 Agustus 2014.
Operasi menyebabkan pembunuhan terhadap 2.147 warga Palestina, di antaranya 578 anak, 489 wanita dan 102 orang tua. (T/P001/R01)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza