Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JAMAAH 10 MALAM TERAKHIR RAMADHAN BANJIRI MASJID-MASJID GAZA

Rudi Hendrik - Kamis, 16 Juli 2015 - 22:58 WIB

Kamis, 16 Juli 2015 - 22:58 WIB

604 Views

Jamaah shalat di bekas masjid Gaza yang hancur total oleh serangan agresi Israel pada Juli-Agustus 2014. (Foto: AA)

GAZA-300x204.jpg" alt="Jamaah shalat di bekas masjid Gaza yang hancur total oleh serangan agresi Israel pada Juli-Agustus 2014. (Foto: AA)" width="300" height="204" /> Jamaah shalat di bekas masjid Gaza yang hancur total oleh serangan agresi Israel pada Juli-Agustus 2014. (Foto: AA)

Gaza, 29 Ramadhan 1436/16 Juli 2015 (MINA) – Selama 10  hari terakhir bulan Ramadhan yang dianggap paling utama, warga Gaza berdoa untuk menghapuskan penderitaan Muslim di Gaza dan dunia serta untuk kebebasan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Masjid tahun ini tidak bisa menampung banyaknya jumlah jamaah yang akhirnya tumpah keluar ke halaman dan koridor.

Kondisi ini kontras dengan tahun lalu, ketika jamaah 10 malam terakhir bulan Ramadhan harus dibatasi untuk melindungi jamaah Palestina dari serangan Israel.

Kementerian Amal Keagamaan Palestina mengatakan, Israel benar-benar menghancurkan 64 masjid selama agresinya, selain 150 lainnya rusak sebagian.

Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024  

Tahun lalu, agresi Israel selama 51 i terhadap Gaza dimulai pada hari ketujuh Ramadhan.

“Saat-saat itu sangat sulit, karena di masa-masa yang diberkati tahun lalu kami terpaksa masih berada di rumah-rumah kami, takut menjadi sasaran serangan Israel,” kata seorang jamaah i’tikaf (berdiam diri di masjid) bernama Abdul Rahman al-Jarush kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Di Gaza, orang memenuhi masjid untuk shalat, membaca Al-Qur’an dan berdoa.

Elemen perlawanan bersenjata Palestina bergantian beribadah dan menjaga wilayah perbatasan dengan Israel.

Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal

“Kami mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari momen yang diberkati dengan membaca Al-Qur’an, melakukan shalat dan berdoa,” kata Abu al-Baraa, anggota sayap militer Hamas di Brigade Al-Qassam.

“Agar tidak meninggalkan tugas kami, kami dibagi menjadi beberapa kelompok dan bertukar tugas, sehingga pada malam hari kami habiskan antara ibadah dan berjaga,” katanya.

Pada tanggal 7 Juli 2014, Israel melancarkan perang terhadap Jalur Gaza yang dinamai Operasi Protective Edge, yang berakhir 26 Agustus 2014.

Operasi menyebabkan pembunuhan terhadap 2.147 warga Palestina, di antaranya 578 anak, 489 wanita dan 102 orang tua. (T/P001/R01)

Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional
Palestina
Palestina