Madinah, MINA – Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah Arsyad Hidayat pada Selasa (03/09) mengimbau, jamaah haji asal Indonesia agar menggunakan batik haji nasional saat keberangkatan pulang ke tanah air.
Hal itu disampaikan Arsyad, saat menemukan rombongan jamaah haji yang menggunakan atribut identitas Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) saat akan pulang ke Tanah Air. Mereka diminta melepas atribut tersebut dan mengenakan seragam resmi Batik Haji Nasional, demikian rilis Kemenag yang diterima MINA.
Ia menegaskan, dalam aturannya, jamaah haji Indonesia ketika masuk maupun keluar dari Arab Saudi wajib mengenakan seragam resmi yang ditetapkan pemerintah. Akan tetapi masih saja ditemukan ada kloter dari sejumlah embarkasi yang mempergunakan atribut identitas kelompok bimbingannya.
“Akhirnya kami sampaikan kepada pimpinananya untuk dibuka,” katanya.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sikap tegas itu dilakukan karena ada kekhawatiran, ketika jamaah haji mengenakan atribut KBIH dan terpisah dari rombongan, maka petugas tidak mudah mengenalinya.
Ia menjelaskan, kejadian beberapa tahun yang lalu, seorang jamaah haji Indonesia tertinggal pesawat karena tertidur. Petugas maskapai tidak membangunkannya karena dia memakai seragam lain, bukan batik haji nasional.
“Makanya setiap ada jamaah dari KBIH atau dari kelompok apapun memakai seragam identitasnya, kami langsung sampaikan kepada ketua rombongannya atau pimpinan tolong kerja samanya untuk bisa dibuka,” imbuhnya.
Tambahnya, selain mudah dikenali petugas, menurut Arsyad, mengenakan seragam resmi juga membuat jemaah haji Indonesia terlihat sama, rapi, dan kompak. (R/Gun/P1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan