Jakarta, 9 Jumadil Akhir 1436/29 Maret 2015 (MINA) – Pemerintah secara konsisten terus-menerus berupaya menekan dan menangkal berkembangnya pemikiran yang mengarah kepada paham radikal atau intoleran.
Upaya itu antara lain dengan membekali para jamaah haji Indonesia melalui pelatihan manasik haji tentang paham radikal.
“Jamaah haji perlu diberi penerangan tentang paham radikal sehingga mereka tidak terpengaruh paham itu,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai meresmikan implementasi Akuntasi Pemerintahan Berbasis Akrual (APBA) pada Kementerian Agama di Auditorium HM. Rasjidi Kantor Kemenag Jalan M.H. Thamrin No. 6 Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Lukman, ibadah haji setiap tahun dihadiri umat Muslim dari penjuru dunia termasuk jamaah haji Indonesia.
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
“Para jamaah tentu akan berinteraksi, agar tidak disusupi paham radikal jamaah Indonesia perlu diberi pemahaman tentang paham radikal termasuk juga ISIS (Islamic State Irak & Suriah),” jelasnya, demikian laman resmi Kemenag yang dikutp Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Pelatihan manasik bagi jamaah menurut Menag, rutin dilaksanakan untuk memberi pengetahuan serta pembekalan bagi jamah haji. “Pelatihan manasik digelar 10 kali, tiga kali di kantor Kemenag kabupaten/kota, tujuh kali di kantor KUA,” jelas kembali.
Mengenai kondisi kawasan Timur Tengah yang kini tengah bergejolak, Lukman berharap tidak akan mengganggu penyelenggaraan ibadah haji.
“Kami berharap konflik di kawasan Timur Tengah termasuk di Yaman – negara yang berbatasan dengan Arab Saudi cepat selesai,” katanya. (T/P011/R05)
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Polisi Tangkap Satu DPO Kasus Judol, Uang Rp5 M Diamankan