Mekah, MINA – Jamaah Haji dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al Fatah menyampaikan syukur dan juga ucapan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi yang telah memberikan pelayanan haji memuaskan.
“Pelayanan dari pemerintah sangat memuaskan. Jamaah diberikan fasilatas hotel yang baik, makan tiga kali sehari walaupun agak jauh sekitar tiga km dari Masjidil Harom, namun jamaah diberikan fasilitas bus 24 jam. Jika di Madinah bahkan jaraknya hanya 500 meter saja,” ujar Amir Perjalanan Haji KBIH Al Fatah Hayatdin, Selasa (19/7)
Ia menambahkan, jamaah juga didampingi oleh petugas kesehatan dan fasilitas klinik di hotel yang buka selama 24 jam.
Hayatdin mengatakan, tahun ini ada 17 orang yang diberangkatkan oleh KBIH Al Fatah untuk menunaikan ibadah haji.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Namun lebih lanjut ia mengatakan, mengalami kendala saat minta izin untuk melaksanakan tarwiyah. Pemerintah Arab Saudi lewat peraturan hajinya tidak memasukkan tarwiyah dalam rangkaian ibadah haji.
Seluruh jamaah haji yang melaksanakan tarwiyah harus membuat pernyataan bermaterai. Pemerintah tidak memfasilitasi tarwiyah dan tidak juga dalam posisi melarang.
“Namun dalam prateknya, ternyata segalanya sangat mudah terutama pemerintah Arab Saudi menyediakan fasilitas sangat memuaskan bagi jamaah yang melaksanakan tarwiyah,” ujarnya.
Tarwiyah merupakan amalan sunah dalam berhaji yang dilakukan pada 8 Dzulhijjah. Dinamakan hari tarwiyah (perbekalan) karena jamaah calon haji pada zaman Rasulullah SAW mulai mengisi perbekalan air di Mina pada hari itu untuk perjalanan wukuf di Arafah. Di sana jamaah menunaikan Sholat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh. Mereka tidak meninggalkan Mina sebelum terbit matahari di hari Arafah. (L/R7/P1)
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas