Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jamaah Haji Diingatkan Selalu Bawa Identitas Diri saat di Luar Hotel

Rana Setiawan - Jumat, 7 Juni 2024 - 21:44 WIB

Jumat, 7 Juni 2024 - 21:44 WIB

8 Views

Jakarta, MINA – Pemerintah Arab Saudi tengah memperketat pemeriksaan terhadap jamaah, khususnya untuk mengidentifikasi jamaah yang menggunakan visa nonhaji.

Untuk itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan jamaah agar senantiasa membawa identitas pengenal sebagai jamaah haji selama di Tanah Suci yaitu kartu dan gelang identitas, visa haji, paspor, serta pengenal diri lainnya ketika ke luar hotel atau ke Masjidil Haram.

Aparat Saudi saat ini sedang mengintesifkan pemeriksaan, dan penjagaan ketat akses masuk Kota Makkah dan wilayah Armuzna.

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Jumat (7/6), otoritas Arab Saudi pada penyelenggaraan haji tahun ini menerbitkan kebijakan seluruh jamaah haji harus memiliki smart card.

Baca Juga: Kemenag Tutup Masa Operasional Haji 2024 di Jakarta

Program ini mendapat perhatian secara khusus dari Kementerian Haji, Kementerian Dalam Negeri, dan pihak Keamanan Umum Arab Saudi.

“Jamaah yang tidak memiliki smart card, dilarang masuk ke Armuzna, apa pun kedudukannya. Pemerintah Arab Saudi menyiapkan sanksi berat bagi para pihak yang melanggar,” katanya.

“Karenanya, selain harus membawa paspor, visa haji, dan identitas lainnya saat berada di luar hotel, jamaah agar menyimpan dengan baik smart card. Pastikan tersimpan di tempat aman,” sambungnya.

“Segera lapor ke petugas sektor bila smart card miliknya hilang untuk segera di lakukan penggantian,” ia menambahkan.

Baca Juga: PPIH Mencatat Sekitar 45 Jamaah Haji Indonesia Masih Dirawat di RS Arab Saudi

Menjelang puncak haji, Widi melanjutkan, PPIH melakukan persiapan pelaksanaan safari wukuf jamaah di Arafah. Persiapan melibatkan para petugas layanan lansia, disabilitas, dan tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (PKP3JH) dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), program safari wukuf ini terus disosialisasikan ke hotel-hotel jamaah menginap.

Ia mengatakan, PPIH mengalokasikan 300 kuota yang bagi jamaah lansia yang tidak mampu melaksanakan wukuf di Arafah, kuota tersebut telah mempertimbangkan jumlah petugas yang akan membersamai jamaah yang disafariwukufkan.

“Setiap satu petugas akan mengurus lima jamaah lansia nonmandiri, termasuk memandikan, menyuapi, dan kebutuhan individu lansia lainnya. Mekanisme pendorongan jamaah safari wukuf dilakukan pada 9 Zulhijjah pagi, jamaah lansia di hotel transit dibawa dengan 10 bus menuju Arafah,” katanya.

Ia juga berpesan bagi jamaah khususnya jamaah muda dan sehat agar membantu jamaah lain khususnya jamaah lansia yang membutuhkan bantuan dan pertolongan selama di Tanah Suci.

Baca Juga: Menag Sambut Kedatangan Jamaah Haji di Jakarta

“Saling peduli antarjamaah ini diharapkan menumbuhkan kebersamaan yang kuat dan menjadi ladang amal yang diperoleh selama menjalani ibadah haji,” pesannya.

PPIH, ujar Widi, terus mengingatkan jamaah agar menjaga kesehatan tubuhnya dengan istirahat yang cukup, makan tepat waktu, mengonsumsi vitamin yang dibutuhkan dan melakukan konsultasi ke dokter kloter, klinik sektor bila mengalami keluhan kesehatan.

“Mengingat cuaca panas saat ini di Kota Makkah, aktivitas ibadah jamaah dapat dilakukan di musala hotel atau masjid sekitar hotel, mendalami manasik haji dan mengikuti bimbingan dan konsultasi ibadah yang diselenggarakan di musala hotel,” pungkasnya.[]

 

Baca Juga: Fase Pemulangan, 182 Ribu Lebih Jamaah Tiba di Tanah Air

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Indonesia
MINA Health