Jamaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk, Bendera dan Merokok di Tanah Suci

Suasana jamaah Haji Indonesia di sekitar Masjid Nabawi. (Foto: MCH Kemenag)

Jakarta, MINA – Pemerintah Arab Saudi menerbitkan sejumlah peraturan melarang jamaah haji membentangkan spanduk, bendera dan merokok di tanah suci, seperti kawasan Masjid Nabawi – Madinah dan Masjidil Haram – Makkah.

Petugas Media Center Haji Kementerian Agama (Kemenag) RI, Widi Dwinanda mengatakan, selama berada di Tanah Suci, jamaah agar mengindahkan ketentuan dan larangan yang ditetapkan pihak otoritas setempat, terutama di seputar kawasan Masjid Nabawi.

Baca Juga:  Mau Umrah Paket Hemat? Ada di September Bersama KBIH Al-Fatah

Jamaah misalnya, dilarang membentangkan spanduk, barang, atau bendera yang menunjukkan identitas personal atau kelompok tertentu di dalam maupun di luar kompleks masjid.

“Otoritas Saudi melarang keras pengibaran spanduk, bendera penanda-penanda tersebut, termasuk membentangkan bendera Merah Putih sekalipun,” jelas Widi saat konferensi pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (17/5).

Baca Juga:  [MINA TALKS] Malam Ini, Perpecahan di Pemerintahan Israel

Selain larangan membentangkan spanduk di Kawasan Masjid Nabawi, Widi menyampaikan, jamaah dilarang merokok di kawasan masjid dan tempat tertentu yang ditetapkan otoritas setempat

“Merokok di area terlarang bisa menjadi masalah serius bagi jamaah di antaranya akan dikenakan denda cukup besar oleh pihak berwenang,” tegas Widi.

Jamaah haji juga diingatkan untuk tidak berkerumun lebih dari lima orang di areal Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.

“Askar masjid tidak segan membubarkan kerumunan tersebut karena berpotensi mengganggu pergerakan jamaah lainnya. Saudi menerapkan aturan ketat bagi jamaah yang ketahuan berkerumun lima orang atau lebih dalam jangka waktu lama,” sebutnya.

“Kepada ketua kloter (kelompok terbang), perangkat kloter serta para Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) agar terus memberikan edukasi kepada jamaahnya perihal ketentuan-ketentuan yang ditetapkan otoritas Pemerintah Saudi,” lanjutnya.

Baca Juga:  Pj Gubernur Banten: Percepatan Pembangunan Berkaitan dengan Akselerasi Penyiaran

Menjelang keberangkatan ke Kota Makkah untuk umrah wajib, jamaah haji diimbau mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan, memperhatikan asupan makanan dan gizi yang cukup.

“Prioritaskan ibadah wajib dan membatasi ibadah sunnah yang akan menguras ketahanan fisik,” imbaunya.

Pemerintah, ujar Widi, kembali mengingatkan jamaah haji bila ingin beribadah di Masjid Nabawi untuk tetap memperhatikan hal-hal berikut, yaitu mencatat nama dan nomor hotel, memberi tahu dan mencatat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah haji (PPIH) di hotel, dan tetap mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jamaah.

“Jangan tukar menukar gelang dengan jamaah lainnya, dan pergi dan pulang secara berkelompok,” ucapnya.

Operasional pemberangkatan jamaah haji 1445 H/2024 M sudah memasuki hari keenam. Hingga saat ini, lebih 34 ribu jamaah telah tiba di Madinah Al-Munawwarah. Mereka terbagi dalam 87 kelompok terbang. (R/R5)

Baca Juga:  Kukuhkan Pengurus DMI, JK Dorong Program Masjid Hijau

 

Mi’raj News Agency (MINA)