Mekkah, 26 Dzulqa’dah 1436/10 September 2015 (MINA) – Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daker Makkah Jaetul Muchlis menegaskan, jamaah haji Indonesia dalam keadaan aman dan tidak ada yang mengalami kerugian akibat terjadinya badai pasir pada Selasa (8/9) lalu.
“Tidak ada yang mengalami kerugian akibat fenomena alam itu. Jamaah dalam keadaan aman,” tegas Muchlis di Daker Makkah, demikian Sebagaimana siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (10/9).
Menurutnya, peristiwa badai pasir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di Arab Saudi, terutama menjelang pergantian musim. Dalam skala yang lebih kecil, fenomena yang sama terjadi juga pada penyelenggaraan musim haji tahun lalu.
Saat itu, kata Muchlis, badai pasir sempat menghentikan perjalanan darat jamaah dari Madinah ke Makkah, namun setelah itu, perjalanan jamaah bisa dilanjutkan.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Sehubungan itu, Muchlis mengimbau jamaah untuk tetap tenang dan tidak panik. Sekiranya fenomena yang sama terjadi, jamaah haji agar segera masuk ke hotel masing-masing. Selain itu, jamaah diimbau membiasakan mengenakan masker untuk terhindar dari debu.
Sebelumnya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil mengatakan, badai pasir merupakan fenomena biasa dan bukan pertama kali terjadi di Arab Saudi. Badai pasir yang sama juga melanda sejumlah negara lainnya di Timur Tengah seperti Cyprus, Lebanon, dan Uni Emirat Arab.
Badai tersebut, diakuinya menyebabkan dua penerbangan jamaah Indonesia, yang seharusnya mendarat di Jeddah, pada Selasa sore tersebut, dialihkan ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Dua penerbangan itu adalah dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan Surabaya (SUB).
“Mereka menunggu dua jam di Madinah baru diterbangkan kembali ke Jeddah,” ujar Abdul Djamil. (T/P010/R05)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)