Jamaah Masjid Nurul Jannah Kapuk Jakut Kaji Kesatuan Umat

Ustaz Ali Farkhan Tsani menjelaskan tentang kehidupan berjamaah di , Kapuk Muara, Jakarta Utara, Sabtu malam, 30 September 2017. (Foto: Rudi Hendrik/MINA)

 

Jakarta, MINA – Untuk memahami pengetahuan tentang kehidupan berjama’ah secara benar, jamaah Masjid Nurul Jannah, Kapuk Muara, Jakarta Utara mengadakan acara Mabit Malam Ahad.

Untuk acara pada Sabtu (30/9) malam itu, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) mengundang Ali Farkhan Tsani, seorang da’i dari Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar.

Dalam ceramahnya di hadapan jamaah, Ali menyampaikan pentingnya hidup berjama’ah yang merupakan bagian dari syariat Islam, ujarnya.

“Hidup berjamaah itu sejak zaman Nabi Adam hingga Nabi Muhammad, umat manusia dipimpin oleh para Nabi. Setelahnya umat Islam dipimpin para khulafaur rasyidin,” kata Ali dalam ceramahnya.

Dai yang pernah mendapat pendidikan khusus tentang Al-Quds di Yaman itu, menjelaskan, kehidupan berjamaah itu bersifat rahmatan lil ‘alamin, berfungsi memimpin seluruh umat Islam di dunia, mempertegak keadilan, memperkuat persaudaraan, persatuan dan kesatuan, serta tidak melakukan tindak kekerasan, ekstremisme dan ujaran kebencian.

Dengan tegaknya kehidupan berjamaah yang penuh kasih sayang di kalangan kaum Muslimin, maka akan dapat mengatasi multikrisis yang melanda dunia saat ini, dengan berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah.

Koordinator acara mabit Ade Darmawan mengatakan, tema kehidupan berjamaah sangat perlu, karena itu merupakan hal yang seharusnya umat Islam amalkan.

“Terbukti dengan hidup berjamaah, umat Islam pernah merasakan masa keemasan,” katanya kepada MINA. (L/RI-1/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.