Mekkah, MINA – Ibadah haji tahun ini akan dimulai di kota suci Mekkah mulai Rabu (29/7) di tengah protokol kesehatan yang ketat dan penegakan larangan keras terhadap jamaah yang tidak mendapat izin.
Pantauan Telanggana News, kota suci Mekkah nampak sepi karena hampir tidak terlihat kerumuan peziarah berpakaian Ihram putih.
“Karena pandemi Corona, kerumunan jamaah tidak lagi seperti tahun-tahun yang lalu, dan suasana tidak seperti berada dalam musim haji,” ujar Mohammed Akbar, seorang penduduk Mekah.
Jumlah peziarah haji, 70 persen di antaranya adalah warga asing yang tinggal di Arab Saudi. Pihak berwenang mengatakan mereka berasal dari 160 negara yang berbeda.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Menteri Urusan Haji sebelumnya mengungkapkan bahwa jumlah seluruh jamaah haji akan sekitar 10.000 orang.
Pembatasan jumlah jamaah ini merupakan bagian dari serangkaian perlindungan yang diambil untuk memastikan keamanan jamaah selama haji.
Jumlah total peziarah telah berkurang secara dramatis untuk memastikan jarak fisik.
Para peziarah yang telah dipilih untuk haji sudah ditempatkan di periode karantina pertama sejak sepekan lalu, yang akan berakhir pada Rabu ini.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Selanjutnya, peziarah akan diminta untuk menjalani periode karantina kedua setelah mereka menyelesikan rangkaian manasik haji.
Kementerian Haji telah menyediakan kit khusus untuk semua peziarah yang berisi alat kebersihan pribadi, selain barang-barang yang diperlukan untuk ritual haji seperti sajadah, kain ihram, dll.
Pihak berwenang juga telah membuat pengaturan khusus untuk arus jamaah di Masjidil Haram mengikuti norma jarak fisik. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata