Jakarta, 25 Jumadil Akhir 1435/25 April 2014 (MINA) – Jamaah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jabodetabek mengadakan Taklim Wilayah yang meliputi seminar dan tablig akbar Al-Quran, Jakarta, Sabtu dan Ahad, 26-27 April 2014.
Dua acara yang sama-sama bertemakan Al-Qur’an ini laksanakan di dua tempat terpisah. Seminar yang bertema “Metode Pembinaan Tahfidzul Quran Untuk Membangun Generasi Qurani” dilaksnakan Sabtu (26/4) di Ruang 34, Aula Masjid Istiqlal pukul 08.00 WIB.
Ada pun tablig akbar yang bertema “Perjuangan Generasi Qurani Dalam Upaya Pembebasan Masjid Al-Aqsha” dilaksanakan Ahad (27/4) di Masjid Manarul Amal, Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat.
Baca Juga: VNL Putra 2025: Ukraina Redam Kebangkitan Jepang dalam 5 Set Menegangkan
Darsono Abu Dzar, Ketua Panitia Taklim Wilayah Jamaah Muslimin Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), mengatakan kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), tema Al-Quran ini dalam rangka membangun generasi Islam yang qurani untuk menyongsong persatuan dan kesatuan umat Islam.
“Saat ini, Imamul Muslimin (Muhyiddin Hamidy) sedang gencar mensosialisasikan Al-Quran kepada kaum Muslimin, di mana Al-Quran adalah satu-satunya pedoman di dunia yang tiada duanya,” kata Abu Dzar.
Beberapa bulan yang lalu, Jamaah Muslimin telah membuka Sekolah Tinggi Shuffah Quran Abdullah bin Mas’ud (SQABM) On Line yang berbasis di Pondok Pesantren Al-Fatah, kampung Islam Muhajirun, Natar, Lampung.
Ada dua keunggulan metode yang ditawarkan oleh lembaga itu, pertama dengan metode online, mudah diakses bagi siapa saja dan di mana saja. Kedua dengan metode klasikal akademik, yaitu metode khusus bagi mereka yang ingin mendapatkan gelar sarjana (S1) dengan bersedia mengikuti kuliah dengan total 153 SKS dan setiap semester hafal lima juz.
Baca Juga: Erupsi Ganda Gunung Semeru, Warga Diimbau Jauhi Besuk Kobokan
Perang Pembebasan Masjid Al-Aqsha
Jamaah Muslimin (Hizbullah) menganut paham kepemimpinan jamaah imamah (bersatu dalam satu pimpinan), di mana mereka dipimpin oleh seorang imam atau pemimpin bagi makmumnya di seluruh dunia dan untuk seumur hidup. Jamaah Muslimin sendiri saat ini dipimpin oleh Imam Muhyiddin Hamidy dan mengusung sistem Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah (Khilafah yang mengikuti jejak Kenabian).
Sejak tahun 2006, Imam Hamidy telah mencanangkan Ghazwah Fathul Aqsha (Perang Pembebasan Al-Aqsha) terhadap Israel. Berbagai cara Jamaah Muslimin lakukan untuk mnsosialisasikan tentang kondisi terkini Masjid suci ketiga umat Islam itu serta menggalang dukungan dan kekuatan untuk membebaskannya dari penjajah Zionis Israel.
Baca Juga: Mengenang Tragedi Titanic, Refleksi Kemanusiaan dalam Cahaya Iman
Dalam Deklarasi Bandung pada Konferensi Internasional Pembebasan Palestina dan Al Quds 2012, salah satu poinnya adalah “mengamanahkan kepada H. Muhyiddin Hamidy sebagai pemimpin bagi upaya-upaya untuk mempercepat pembebasan Al-Quds dan kemerdekaan Palestina yang didukung oleh organisasi-organisasi yang peduli dalam permasalahan Palestina”.
Konferensi ini dihadiri oleh para ulama nasional dan internasional dari puluhan negara, termasuk Imam Besar Masjid Al-Aqsha Dr. Syeikh ‘Ali Omar Al-Abbasi. (L/P09).
Mi’raj islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Militer Israel Akui Serangan ke RS Al-Ahli di Gaza, Hancurkan Ruang Bedah dan ICU
Baca Juga: Pemerintahan Trump Lakukan PHK Massal di Departemen Pendidikan AS