Jakarta, 9 Rajab 1438/5 April 2017 (MINA) – Pemimpin sebuah wadah persatuan umat Jamaah Muslimin (Hizbullah), Imaam Yakhsyallah Mansur, mengapresiasi kunjungan dakwah Dr Zakir Abdul Karim Naik di beberapa kota di Indonesia 31 Maret sampai 9 April 2017.
Menurutnya, Islam sangat mengedepankan cara-cara dialog dalam berdakwah dengan penganut agama lain. Cara itulah yang dilakukan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam dalam menyampaikan risalah Islam kepada pemeluk Yahudi dan Nasrani.
“Salah satu metode dakwah Rasulullah shalallahu alaihi wasalam dulu juga dengan dialog seperti yang dilakukan Dr Zakir Naik,” kata Imaam Yakhsyallah kepada MINA di Jakarta, Rabu (4/4).
Namun demikian, Islam sangat menghargai pendapat dan keyakinan orang lain. “Tidak ada paksaan dalam memeluk agama Islam. Islam sangat menghormati keyakinan seseorang,” lanjutnya.
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
“Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin sangat terbuka berdialog dengan siapapun dari agama manapun untuk menemukan kebenaran yang sejati yang berasal dari Allah Tuhan yang Maha Esa,” tambahnya.
Imaam berharap, akan muncul generasi-generasi penerus dakwah yang memiliki kemampuan seperti Zakir Naik dalam menyampaikan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil Alamin.
Imaam mendoakan Zakir Naik diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menyampaikan dakwah Islam. “Semoga Dr. Zakir Naik sehat selalu dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT,” tutupnya.
Dalam program kunjungan Zakir Naik Visit Indonesia itu, ia akan memberikan ceramah di Bandung, Yogyakarta, Gontor, Bekasi, dan Makassar.
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru
Zakir Naik lahir di Mumbai, India, 18 Oktober 1965 selain seorang mubaligh, juga penulis buku-buku keislaman dan perbandingan agama. Ia mendirikan Islamic Research Foundation (IRF) sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis Peace TV dari Mumbai, India.
Zakir Naik masuk dalam peringkat 85 dari 100 Orang India Terkuat 2009. Ia pernah juga mendapatkan penghargaan tertinggi dari pemerintah Arab Saudi, King Faisal International Prize pada 2015 yang merupakan penghargaan terhadap karya-karya luar biasa dari individu dan lembaga dalam lima kategori yakni dakwah Islam, studi Islam, bahasa dan sastra Arab, kedokteran dan ilmu pengetahuan.
Jamaah Muslimin (Hizbullah) adalah sebuah wadah kesatuan umat Islam yang mengikuti jejak kenabian dipimpin oleh seorang Imaam semata-mata mengamalkan Al-Quran dan Assunnah dengan tidak terlibat dalam kehidupan politik.(L/P2/RE1)
Baca Juga: Media Ibrani: Empat Roket Diluncurkan dari Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru